Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Autumn

5 Festival Musim Gugur di jepang September 2025, Ada Panahan Berkuda dan Tarian Tradisional

Kompas.com - 09/09/2025, 17:04 WIB

OHAYOJEPANG - Ketika panas musim panas perlahan berganti dengan sejuknya angin musim gugur, berbagai matsuri di Jepang menjadi ajang meriah untuk merayakan kebersamaan, tradisi, sekaligus pergantian musim.

Musim gugur di Jepang yang berlangsung dari September hingga November, ditandai dengan perubahan warna dedaunan dan semangat perayaan matsuri.

Di awal September, sejumlah matsuri lokal di Jepang masih berlangsung penuh, memperlihatkan ritme budaya dan peralihan musim yang khas.

Baca juga:

1. Owara Kaze no Bon (Toyama), Awal September

Festival ini digelar setiap tanggal 1–3 September di Yatsuo, Toyama.

Owara Kaze no Bon terkenal sebagai festival tarian elegan yang berakar pada tradisi pertanian.

Para penari mengenakan topi anyaman dan kimono panjang, lalu bergerak anggun menyusuri jalan berbatu sempit saat senja.

Gerakan mereka lembut sekaligus syahdu, seakan berdialog dengan angin.

Dahulu, festival ini diadakan untuk menenangkan roh angin dan memohon panen yang melimpah.

Hingga kini, suasananya tetap tenang tetapi penuh makna, menjadikannya salah satu matsuri paling atmosferik di awal musim gugur.

2. Kakunodate-matsuri (Akita), 7–9 September

Di Kakunodate, Prefektur Akita, Kakunodate-matsuri selalu digelar pada 7–9 September setiap tahunnya.

Berpusat di Kuil Shinmei-sha, festival ini menampilkan prosesi meriah, tarian tradisional, hingga puncak acara dramatis bernama oyamabayashi.

Dalam acara ini, mikoshi atau kereta festival saling bertabrakan dengan penuh energi.

Dengan sejarah lebih dari 350 tahun, Kakunodate-matsuri bahkan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Rakyat Takbenda Penting di Jepang.

3. Kishiwada Danjiri Matsuri (Osaka), Pertengahan September

Meski masuk pertengahan September, Kishiwada Danjiri Matsuri sering dianggap sebagai pembuka musim gugur.

Festival ini digelar di akhir pekan sebelum Hari Penghormatan kepada Lansia.

Ciri khasnya adalah kereta kayu raksasa (danjiri) seberat hingga 4 ton yang ditarik dengan penuh semangat oleh tim-tim warga setempat.

Di atas kereta, seorang daikugata menari dengan penuh keberanian, termasuk aksi ikonik “Hikokinori” atau pose “Pesawat” yang spektakuler.

Perpaduan kompetisi, kebanggaan komunitas, dan tradisi berabad-abad menjadikannya salah satu festival paling mendebarkan di awal musim gugur.

4. Tsurugaoka Hachimangu Reitaisai & Yabusame (Kamakura), 14–16 September

Festival menarik lainnya adalah Tsurugaoka Hachimangu Reitaisai yang digelar setiap 14–16 September di Kamakura, Kanagawa.

Selain prosesi kuil yang khidmat, festival ini juga menampilkan tradisi yabusame atau panahan dari atas kuda.

Panahan ini dilakukan oleh samurai dengan busana lengkap sesuai tradisi.

Pemandangan pemanah menunggang kuda dengan cepat lalu membidik sasaran dari kejauhan menghadirkan kembali warisan bela diri Jepang di depan mata.

5. Festival Tsukimi (Melihat Bulan), Pertengahan September hingga Oktober

Festival Tsukimi adalah tradisi menikmati keindahan bulan purnama musim panen.

Biasanya festival ini jatuh pada pertengahan September atau awal Oktober.

Dalam perayaan ini, masyarakat menghias rumah dengan rumput susuki atau ilalang perak.

Mereka juga menikmati tsukimi dango atau kue beras manis, serta mempersembahkan hasil panen seperti kastanye dan ubi.

Tradisi kuno ini menjadi momen refleksi, ungkapan syukur, serta apresiasi pada keindahan tenang musim gugur.

Festival ini juga menjadi kontras indah dari semaraknya perayaan lokal lainnya.

Suasana Peralihan Musim

Awal September di Jepang adalah masa transisi antara akhir musim panas yang masih hangat dengan nuansa sejuk musim gugur.

Kontras ini tercermin dalam festival-festival yang mewarnai jalanan dengan doa syahdu untuk panen sekaligus energi kemeriahan luar biasa.

Perpaduan kesadaran musim dan ekspresi budaya inilah yang membuat matsuri di awal musim gugur terasa begitu istimewa.

Tabel Ringkasan

Nama Festival Lokasi Tanggal Sorotan
Owara Kaze no Bon Toyama (Yatsuo) Awal September Tarian anggun di jalan tua, doa panen
Kakunodate-matsuri Akita (Kakunodate) 7–9 Sept Kereta tabrakan, prosesi & tarian tradisional
Kishiwada Danjiri Matsuri Osaka (Kishiwada) Pertengahan Sept Kereta danjiri raksasa, tarian “Pesawat”
Tsurugaoka Hachimangu Reitaisai Kanagawa (Kamakura) 14–16 Sept Panahan berkuda, prosesi kuil
Festival Tsukimi Seluruh Jepang Pertengahan Sept–Okt Persembahan bulan, ilalang susuki, syukur musim gugur

Sumber:

  • Owara Kaze no Bon (https://owara-kazenobon.com/en/)
  • JNTO (https://www.japan.travel/en/guide/september/)
@ohayo_jepang Kerja di Jepang? Jangan Asal Follow Sosmed Rekan Kerjamu! Di budaya kerja Jepang, kehidupan pribadi dan pekerjaan dipisah dengan sangat jelas. Follow-followan di Instagram atau Twitter sama atasan bisa dianggap kurang sopan, apalagi kalau gak izin dulu. 📌 Banyak orang Jepang merasa sosmed itu ruang pribadi, gak sembarangan dibagi kesiapapun. Jadi, tindakan yang biasanya normal aja di Indonesia, bisa bikin canggung atau bahkan dinilai tidak profesional di Jepang. 💡 Kalau kamu kerja di Jepang, lebih baik tahan dulu jari kamu buat follow-followan. Kecuali… rekan kerja kamu yang mulai duluan 😅 📖 Baca selengkapnya soal etika bersosmed di kantor Jepang, di artikel Ohayo Jepang, link di bio ya! Kreator Konten: Salma Aichi, Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: Yuharrani Aisyah #OhayoJepang #KagetGakTuh #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang #LowonganKerjaJepang #jepang2025 ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.