Pasalnya, Tokyo baru pertama kali masuk dalam daftar survei tersebut dan langsung menyalip kota populer seperti Budapest, Barcelona, Beijing, dan Paris.
IWG menyoroti bagaimana faktor wisata yang selama ini menarik turis, kini juga mendukung gaya kerja fleksibel.
IWG menilai 40 kota berdasarkan 12 kriteria yang mencakup jam matahari per tahun, kecepatan unduh internet, indeks kebahagiaan, hingga keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, ketersediaan visa digital nomad serta kedekatan kota dengan pantai, gunung, atau taman nasional menjadi penilaian penting.
Biaya hidup juga masuk dalam pertimbangan; meliputi harga akomodasi, makanan, transportasi, dan kopi harian.
Menambahkan dari Conde Nast Traveller (13/8/2025), laporan IWG menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja dapat meningkatkan produktivitas hingga 11 persen.
Sekitar 60 persen pekerja hibrid kini lebih cenderung memperpanjang liburan mereka untuk bekerja jarak jauh dibanding tahun sebelumnya.
Sebanyak 86 persen responden juga menyebut ketersediaan ruang kerja fleksibel sebagai faktor utama dalam memilih destinasi.
Hal ini memperlihatkan bahwa tren digital nomad terus berkembang dan tidak sekadar bekerja dari pantai, melainkan mencari ekosistem yang lengkap.
Berikut 10 kota terbaik di dunia untuk workation alias bekerja sambil liburan: