Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Sekolah Tutup di Jepang Disulap Jadi Hotel Unik, Cara buat Revitalisasi Desa

Kompas.com - 19/08/2025, 13:43 WIB

Menurut perkiraan, lebih dari 40% kawasan di Jepang nantinya tak akan ada lagi.

Karena generasi muda lebih memilih tinggal di kota, sekitar 450 sekolah daerah pinggiran tutup tiap tahun, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi (MEXT) Jepang.

Untuk merevitalisasi daerah-daerah yang kekurangan populasi itu, banyak bangunan kosong di daerah pinggiran kini diubah menjadi berbagai fasilitas lain.

Di Hare to Ke, tamu tak hanya bisa merasakan sensasi tidur di ruang kelas, tapi juga menyatu kembali dengan alam dan diri sendiri. Mereka bisa istirahat dan relaksasi di sana.

Hare to Ke terinspirasi dari konsep waktu tradisional Jepang.

"Hare" berarti perayaan khusus atau festival, sementara "ke" merujuk pada kehidupan yang biasa-biasa saja.

Dulu, hingar bingar festival dan kehidupan yang biasa-biasa saja hadir secara seimbang.

Namun, setelah pertumbuhan ekonomi di Jepang pascaperang, banyak yang meyakini perbedaan "hare" dan "ke" semakin tipis.

Masalahnya, di kehidupan modern ini, hari biasa-biasa saja kerap kali diisi "kehebohan".

Hotel ini membuat para tamu terhubung kembali dengan alam.
Hotel ini membuat para tamu terhubung kembali dengan alam.

Hare to Ke mengajak tamu untuk menemukan kembali ritme kehidupan zaman dulu melalui kesederhanaan dan keheningan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.