Peluang kerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW) terbuka lebar bagi pekerja migran Indonesia.
Skema ini menjadi pintu masuk untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Jepang.
Negara ini tengah menghadapi tantangan populasi menua dengan proporsi penduduk lansia yang tinggi.
Kondisi tersebut membuat jumlah pekerja lokal Jepang berkurang, sedangkan permintaan tenaga kerja asing terus meningkat.
Indonesia, yang saat ini berada pada periode bonus demografi 2020–2030, dinilai memiliki peluang besar untuk mengisi kebutuhan tersebut.
Pada Rabu (13/8/2025), peluang ini menjadi pembahasan utama dalam acara Strengthening Workforce Diplomacy: Indonesia Strategic SSW Expansion to Japan yang digelar Indonesia Business Council (IBC) di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Acara ini mempertemukan pemerintah dan pelaku usaha untuk membahas strategi memperluas akses kerja sama penempatan tenaga kerja Indonesia ke Jepang.
“Pada hari ini kita akan bicara tentang skema SSW, Specific Skilled Worker, yang memang khusus. Kita tahu bahwa, tadi disampaikan bahwa Jepang ini sedang super aging sebenarnya. Jadi artinya ketemu tutupnya dengan Indonesia. Di Indonesia bonus demografi, di sini aging,” kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding yang hadir pada acara tersebut di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Baca juga:
Saat ini, jumlah pekerja migran Indonesia yang berangkat ke Jepang melalui skema SSW baru sekitar 10.181 orang.
Angka ini masih jauh dari potensi yang bisa dicapai mengingat tingginya permintaan tenaga kerja di Jepang.