Data suhu ini diambil dari lebih dari 900 titik pengamatan di seluruh Jepang.
Sebelumnya, pada 30 Juli, Jepang mencatatkan suhu tertinggi sepanjang sejarah yaitu 41,2 derajat Celsius di wilayah barat Prefektur Hyogo.
Suhu tinggi ini terjadi di tengah musim panas yang datang lebih cepat dari biasanya dan tingkat curah hujan yang rendah.
Musim hujan di wilayah barat Jepang berakhir sekitar tiga minggu lebih awal dari biasanya, sebuah catatan baru lainnya tahun ini.
Minimnya curah hujan membuat sejumlah bendungan di wilayah utara hampir kering, menurut Kementerian Pertanahan Jepang.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani bahwa kekurangan air dan suhu panas ekstrem dapat berdampak buruk pada hasil panen.
Tak hanya itu, perubahan iklim juga memengaruhi siklus alam lainnya di Jepang.
Bunga sakura yang menjadi simbol negara tersebut mulai mekar lebih awal dari biasanya.
Beberapa pohon bahkan tidak mekar sepenuhnya karena suhu musim gugur dan musim dingin yang terlalu hangat untuk memicu proses pembungaan.
Selain itu, puncak bersalju Gunung Fuji tercatat muncul paling lambat dalam sejarah tahun lalu.