Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Pengiriman Uang

Terpisah Jarak, Begini Cara WNI di Jepang Dekatkan Diri dengan Keluarga

Kompas.com - 23/07/2025, 17:12 WIB

KOMPAS.com - Dari balik layar ponsel, media sosial sering menampilkan potret diaspora Indonesia di Jepang dalam warna-warni yang cerah. Foto makanan Jepang yang menggugah selera, bunga sakura bermekaran, keramaian di zebra cross Shibuya, hingga video lucu dari indekos kecil yang sempit tapi hangat. 

Namun, seperti gunung es, hal yang tampak di media sosial hanyalah sebagian kecil dari kenyataan. Di bawah permukaannya, terdapat kisah perjuangan penuh air mata, kerja keras, dan rindu yang tak kunjung padam.

Warga Negara Indonesia (WNI) memberanikan diri untuk merantau ke Jepang dengan beragam alasan, mulai dari ingin mengubah nasib, mengejar impian, atau membalas pengorbanan keluarga. 

Namun, satu hal yang menyatukan mereka adalah tekad untuk tetap terhubung dengan orang-orang tercinta di Tanah Air. 

Dari kiri ke kanan: Lucy Faizah Azmi dan Naoki Japan.
Dari kiri ke kanan: Lucy Faizah Azmi dan Naoki Japan.

Lucy Faizah Azmi atau yang akrab disapa Kak Oliv dan Naoki Japan, merantau ke Jepang karena sama-sama tertarik dengan budaya, bahasa, dan kehidupan di Jepang.

Ketertarikan itu berkembang hingga membuat keduanya memutuskan untuk mengejar impian dan mencari pengalaman di negara yang telah mereka kagumi sejak lama. Mereka memilih profesi kaigo, merawat lansia Jepang dengan sepenuh hati.

“Momen paling berkesan bagi saya adalah saat salah satu lansia yang saya rawat tiba-tiba memberikan hadiah kecil di hari ulang tahun saya. Meskipun sederhana, saya sangat terharu karena mereka mengingat dan menunjukkan perhatian yang begitu tulus,” ujar Kak Oliv dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (7/7/2025).

Perhatian kecil itu membuat mereka tegar di perantauan demi memenuhi tanggung jawab kepada keluarga di Indonesia.

Hal serupa juga dirasakan oleh Naoki Japan, rekan sesama kaigo yang juga aktif sebagai kreator konten. Selain ketertarikan pada budaya Jepang, Naoki memiliki alasan kuat untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya di Tanah Air.

“Mengirim uang itu bagian dari kebanggaan seorang lelaki yang memenuhi tanggung jawabnya kepada keluarga,” ungkap Naoki Japan.

Sementara itu, Chintami Pertama Putri, seorang perawat bersertifikat (kanggōshi), mengenang perjuangan panjang saat awal merantau. 

Ia harus membagi waktu antara sekolah dan kerja, sering kali dengan waktu tidur yang sangat minim.

“Dulu, berangkat pagi sekolah, sore langsung kerja. Tidak mudah, tugasnya banyak dan sulit dipahami. Di sisi lain, (saya) kurang tidur dan terasa dikejar-kejar waktu,” kenangnya. 

Chintami Pertama Putri.
Chintami Pertama Putri.

Namun, pengalaman itu membentuk mental dan fisiknya. Kini, ia bisa merasa bangga dengan pekerjaannya. Dapat menyisihkan sebagian uang untuk dikirim ke rumah, rasanya semua itu terbayar seperti tanda terima kasih.

Dari kiri ke kanan: Rizki Ade Saputra dan Sudaru Hitori.
Dari kiri ke kanan: Rizki Ade Saputra dan Sudaru Hitori.

Rindu yang tak bisa hilang

Di Osaka, Rizki Ade Saputra bekerja di sebuah pabrik dan merasa sangat beruntung memiliki lingkungan kerja yang terasa seperti keluarga. Terlahir dari keluarga sederhana, Rizki memiliki impian besar untuk memperbaiki taraf hidup. 

Ia bekerja keras demi membiayai pendidikan adik-adiknya dan menafkahi istri serta anaknya di Indonesia. 

“Saya ingin kehidupan yang lebih baik, terutama secara ekonomi,” ujarnya. 

Rutin mengirim uang menjadi wujud tekad dan cinta Rizki kepada keluarganya di Tanah Air.

Sementara itu, Sudaru Hitori, pekerja pabrik lainnya, telah tujuh tahun berturut-turut tidak merayakan Lebaran di kampung halaman. 

Ia pun aktif membuat konten di media sosial sebagai bentuk ekspresi dan pelarian dari rasa rindu.

“Yang paling saya rindukan hanyalah masakan ibu,” tuturnya. 

Meski begitu, Sudaru merasa berada di Jepang adalah pencapaian besar dari sebuah mimpi masa kecil yang tumbuh dari tayangan Doraemon. 

“Saya selalu menyisihkan penghasilan untuk ibu di kampung. Dalam setiap kiriman uang, saya titipkan harapan kecil agar beliau bahagia,” kisahnya.

Simbol apresiasi

Tidak hanya para pekerja, pelajar Indonesia di Jepang juga memiliki semangat yang besar untuk berbagi kepada keluarga, serta menabung untuk masa depan. 

Sasa Pertamax, mahasiswi yang sedang menempuh studi di Osaka, memilih Jepang sebagai tujuan pendidikan karena mengagumi nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras.

Saat ini, ia berusaha menjalani studi sebaik mungkin sambil bekerja paruh waktu. Sasa berharap, suatu hari nanti ia bisa membalas semua pengorbanan keluarganya dengan membantu secara nyata.

“Saya belum bekerja penuh waktu, tapi ingin suatu hari bisa bantu keluarga karena kiriman uang menurut saya adalah simbol terima kasih,” ujarnya.

Cerita lain datang dari Treza Chandra Julian, peraih beasiswa MEXT untuk studi S2 dan S3 yang kini bekerja sebagai desainer interior di Nagoya. 

Meski sudah berhasil meraih mimpinya belajar dan bekerja di Jepang, ia tak pernah lupa untuk menyisihkan penghasilan demi kebahagiaan keluarganya.

“Mengirim uang buat saya adalah bentuk tanggung jawab dan terima kasih,” ujar Treza.

Dari kiri ke kanan: Sasa Pertamax dan Treza Chandra Julian.
Dari kiri ke kanan: Sasa Pertamax dan Treza Chandra Julian.

Solusi pengiriman uang andal

Bagi para perantau, mengirim uang ke Indonesia bukan sekadar transaksi finansial, melainkan sarana untuk tetap merasa terhubung dengan keluarga. 

Dalam kesibukan yang menumpuk, kebutuhan akan layanan yang cepat, aman, dan praktis sangat tinggi.

DCOM Money Express hadir menjawab kebutuhan itu. Melalui jaringan ATM JP Post Bank dan Lawson Bank yang tersebar di seluruh Jepang, serta aplikasi mobile yang bisa diakses kapan pun, bahkan saat lembur (zangyou), DCOM menjadi pilihan utama bagi para WNI di Jepang.

Kirim uang ke Indonesia kini lebih cepat, aman, dan praktis. Unduh aplikasi DCOM Money Express di App Store dan Google Play sekarang juga.
Kirim uang ke Indonesia kini lebih cepat, aman, dan praktis. Unduh aplikasi DCOM Money Express di App Store dan Google Play sekarang juga.

Layanan DCOM tidak hanya membantu dalam pengiriman uang secara emosional, tetapi juga memiliki manfaat finansial. Utamanya, menjelang akhir tahun saat proses nenmatsu chōsei atau penyesuaian pajak tahunan berlangsung, pengguna dapat mudah mengunduh rekapan transfer langsung dari aplikasi sebagai dokumen untuk mengajukan potongan pajak keluarga.

DCOM juga menempatkan keamanan sebagai prioritas, dengan sistem biometrik dan Face ID, memastikan hanya pengguna terverifikasi yang dapat mengakses akun.

Pantau semua transaksi dengan mudah. Fitur rekapan pengiriman DCOM kini lebih personal dan praktis untuk kebutuhan laporan keuangan atau pajak.
Pantau semua transaksi dengan mudah. Fitur rekapan pengiriman DCOM kini lebih personal dan praktis untuk kebutuhan laporan keuangan atau pajak.

Layanan pelanggan disediakan dalam lima bahasa, yakni Inggris, Vietnam, Tagalog, Jepang, dan Bahasa Indonesia, melalui free call tanpa pulsa.

Istimewanya, layanan DCOM dibangun oleh mantan pekerja migran di Jepang. Mereka memahami betul kebutuhan dan realitas hidup perantau. 

Sejak 2011, DCOM hadir bukan untuk jadi pusat perhatian, melainkan sebagai pemain figuran yang setia dalam sinema perjuangan hidup di negeri orang.

Fitur keamanan terbaru DCOM hadir dengan biometrik dan Face ID. Data aman, transaksi tenang—perantau bisa kirim uang tanpa cemas Fitur keamanan terbaru DCOM hadir dengan biometrik dan Face ID. Data aman, transaksi tenang—perantau bisa kirim uang tanpa cemas.
Fitur keamanan terbaru DCOM hadir dengan biometrik dan Face ID. Data aman, transaksi tenang—perantau bisa kirim uang tanpa cemas Fitur keamanan terbaru DCOM hadir dengan biometrik dan Face ID. Data aman, transaksi tenang—perantau bisa kirim uang tanpa cemas.

Di balik setiap video lucu dari kamar kos kecil, ada rasa rindu yang mendalam. Di balik setiap kiriman uang, ada tekad yang kuat untuk membuat keluarga bangga. DCOM Money Express pun hadir sebagai sahabat setia para pejuang jarak jauh.

Tak perlu bingung saat butuh bantuan. DCOM Money Express menyediakan layanan telepon gratis dan chat dalam 5 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
Tak perlu bingung saat butuh bantuan. DCOM Money Express menyediakan layanan telepon gratis dan chat dalam 5 bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.

Jika kamu atau orang terdekatmu berencana merantau ke Jepang, jangan lupa kenalkan DCOM sebagai mitra tepercaya dalam setiap langkah perjuangan.

Unduh aplikasi DCOM di laman ini https://ad.sendmoney.jp/app, serta klik tautan berikut untuk info dan panduan lengkap.

Jangan lewatkan juga konten inspiratif dan promo-promo di Instagram @dcomindonesia, YouTube, TikTok, dan Facebook DCOM Indonesia. Karena setiap mimpi butuh dukungan, dan setiap rindu butuh jalan pulang.

Halaman:
Editor : Aditya Mulyawan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.