Kekurangan kursi JLPT menjadi masalah berikutnya, jendela pendaftaran seringkali macet di bawah lalu lintas yang padat dalam hitungan menit.
Hal itu mendorong beberapa kandidat untuk memesan kursi di Yogyakarta daripada Jakarta.
Kontrak perumahan memperkenalkan hambatan yang kurang dibicarakan: sebagian besar pemilik rumah mengharapkan penjamin Jepang.
Para profesional sering kali bernegosiasi agar perusahaan menandatangani kontrak, memasukkan klausul ini langsung dalam surat tawaran.
Pengembalian dana pensiun membingungkan banyak orang yang kembali.
Simulasi di portal Nenkin Net membantu menjelaskan apakah penarikan lump sum lebih baik daripada totalisasi di bawah perjanjian jaminan sosial Indonesia-Jepang.
Pekerja asing di Jepang melampaui dua juta orang untuk pertama kalinya pada 2024.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, dan jumlah profesional Indonesia dengan izin ESHIS melonjak 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya hingga melampaui ambang lima ribu.
Angka kecil dalam hitungan absolut tetapi lebih cepat dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Pada saat yang sama BP2MI mencatat 297.434 penempatan keluar pada 2024, dengan Jepang masuk dalam lima tujuan teratas.