OHAYOJEPANG - Baumkuchen adalah kue asal Jerman yang kini populer di Jepang karena rasanya yang manis dan bentuknya yang unik menyerupai batang pohon.
Awalnya, kue ini dibuat oleh seorang tahanan perang di sebuah pulau kecil di barat Jepang, dan seiring waktu berkembang menjadi hidangan manis yang populer di negara ini.
Melansir The Seattle Times, kue ini dijuluki “tree cake” karena lapisannya menyerupai cincin pada batang pohon kini menjadi simbol panjang umur dan kemakmuran di Jepang.
Di Jepang, Baumkuchen sering hadir dalam festival khusus dan menjadi hadiah yang disukai untuk pernikahan maupun ulang tahun.
Baca Juga:
Melansir laman Independent, keberadaan Baumkuchen di Jepang berawal dari seorang tahanan perang di sebuah pulau kecil di barat Jepang.
Tahanan ini mulai membuat kue yang kini menjadi ikon manis di Jepang.
Karena bentuknya yang berlapis seperti batang pohon, kue ini dikenal sebagai “tree cake” dan menjadi simbol panjang umur serta kemakmuran.
Tradisi membuat kue ini berkembang hingga diadakan festival khusus Baumkuchen di Jepang, sekaligus menjadikannya hadiah yang populer untuk pernikahan dan ulang tahun.
Versi Jepang dari kue ini juga menghadirkan inovasi rasa, seperti matcha dan ubi manis, yang semakin memperkaya pengalaman mencicipinya.
Kesuksesan Baumkuchen di Jepang menunjukkan bagaimana kuliner asing bisa beradaptasi dan diterima secara luas oleh masyarakat lokal.

Melansir The Mainichi, Ninoshima, pulau yang dapat dicapai dengan feri 20 menit dari Hiroshima, kini menjadi tempat populer untuk membuat Baumkuchen.
Di pusat selamat datang Juccheim Ninoshima, yang terletak di bekas lokasi kamp tahanan perang, pengunjung bisa mencoba membuat Baumkuchen sendiri.
Pengunjung dapat menuang adonan ke batang bambu dan memanggangnya di atas bara arang hingga membentuk lapisan khas.
Setiap lapisan yang matang berwarna cokelat muda, kemudian adonan baru dituangkan di atasnya hingga kue menjadi berlapis-lapis dengan cincin khas.
Aroma manis dari kue yang sedang dipanggang memenuhi area piknik sekitar.
Cara ini meniru teknik Karl Juchheim, pembuat kue asal Jerman, yang membuat Baumkuchen selama ia menjadi tahanan lebih dari 100 tahun lalu.
Aktivitas ini bukan hanya soal memasak, tetapi juga mengenalkan pengunjung pada sejarah pulau yang tenang namun penuh makna tersebut.
Baumkuchen di Jepang kini tidak hanya menjadi hidangan manis yang populer, tetapi juga simbol budaya yang menghubungkan sejarah, tradisi, dan inovasi kuliner.
Dari festival hingga pengalaman membuat kue langsung di Ninoshima, Baumkuchen menunjukkan bagaimana sebuah resep asing bisa diterima, dikembangkan, dan menjadi bagian dari budaya lokal yang dihargai.
Sumber:
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)