Tujuannya satu yaitu memberi kejutan pada lidah dan menawarkan sensasi menyegarkan dari makanan yang selama ini dikenal sebagai hidangan hangat.
Misalnya, ada varian kari di minimarket yang memakai mint sebagai penambah aroma dan sensasi dingin, mirip seperti cokelat mint.
Ada juga bumbu kari yang ditambah sitrus atau buah tropis, sehingga menciptakan rasa asam segar yang kontras dengan rasa umami khas bumbu kari Jepang.
Kombinasi ini mungkin terdengar aneh bagi lidah orang Indonesia yang terbiasa dengan kari hangat dan pedas.
Namun di Jepang, mengganti rasa sesuai musim justru dianggap sebagai permainan rasa yang seru.
Baca juga:
Dari semua eksperimen, hiyashi kare (冷やしカレー) atau kari dingin bisa dibilang yang paling berani.
Kalau biasanya kari disajikan panas bersama nasi hangat, kari dingin justru disajikan dingin, bahkan mirip salad.
Nasinya bisa dibumbui atau sebagian dibekukan, sedangkan kuah karinya dibuat lebih kental dan didinginkan sampai teksturnya menyerupai jeli.
Uniknya, inovasi ini bukan sekadar sensasi sesaat.
Kari dingin justru punya penggemar tersendiri, terutama di kalangan anak muda yang suka cari pengalaman kuliner baru dan Instagrammable.