OHAYOJEPANG - Peserta asal Indonesia dan Jepang menjalin interaksi yang hangat melalui kegiatan wisata budaya di Jakarta.
Kunjungan ke berbagai ikon kota, seperti Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Monas, menjadi sarana untuk memperkenalkan sejarah, tradisi, dan kebiasaan dan kebiasaan masing-masing.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman edukatif, tetapi juga memperkuat toleransi, saling pengertian, dan hubungan antar peserta dari dua negara.
Program tahunan Omoshiro Tour yang digagas oleh Japan Culture Center (JCC) kembali menjadi jembatan pertemanan sekaligus wadah belajar budaya.
Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana interaksi lintas negara dapat menghadirkan pengalaman yang bermakna bagi seluruh peserta.
Baca Juga:
- 2 Tempat Wisata Budaya di Yamagata Jepang, Ada Kuil Berusia Lebih dari 1.000 Tahun
- Belajar Budaya Jepang Lewat 7 Museum Seni Tradisional
Menurut Dessy Junita, instructor di JCC yang juga sebagai penanggung jawab dalam kegiatan tersebut, tujuan utama tur ini bukan hanya sekadar jalan-jalan, melainkan membangun interaksi lintas budaya secara alami.
“Konsepnya memang selalu kami buat supaya jadi wadah bagi peserta Indonesia dan Jepang untuk saling mengenal, jadi semua hal kami rancang agar mereka mau tidak mau berinteraksi, bahkan sejak duduk di dalam bus,” kata Dessy saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang melalui WhatsApp pada Senin (27/10/2025).
Interaksi Dimulai Sejak di Dalam Bus
Hal menarik dari Omoshiro Tour adalah cara JCC merancang interaksi sejak perjalanan dimulai.
Setiap peserta tidak diperbolehkan memilih kursi sendiri, melainkan sudah diatur agar peserta Indonesia duduk berdampingan dengan peserta Jepang.
Strategi sederhana ini ternyata berhasil mencairkan suasana dan mendorong mereka saling berbincang, baik dalam bahasa Jepang maupun Indonesia.