OHAYOJEPANG - Sejak usia tujuh tahun, Shun Sasaki, seorang anak sekolah asal Hiroshima, telah melakukan sesuatu yang luar biasa untuk usianya.
Ia menawarkan tur gratis bagi wisatawan asing di Hiroshima Peace Memorial Park dengan satu tujuan, memastikan agar horor perang nuklir tidak pernah terlupakan seiring berjalannya waktu.
Kini di usianya yang ke-12, Shun telah menyampaikan pesan itu kepada sekitar 2.000 pengunjung.
Dengan bahasa Inggris yang sederhana tetapi penuh keyakinan, ia menceritakan kisah buyutnya yang merupakan seorang hibakusha atau penyintas bom atom.
Baca juga:
- Bom Hiroshima dan Nagasaki, Coba Wisata VR untuk Lihat Dampaknya Langsung
- Peringatan 80 Tahun Bom Hiroshima dan Nagasaki, Seruan Hapus Senjata Nuklir Menggema
- Hiroshima Jepang: Kota Bom Atom, Gerbang Torii Terapung, dan Okonomiyaki Khas
Misi Perdamaian dari Seorang Anak Hiroshima
“Saya ingin mereka datang ke Hiroshima dan mengetahui apa yang terjadi di sini pada 6 Agustus,” ujar Shun dalam bahasa Inggris, merujuk pada hari bom dijatuhkan pada 1945.
“Saya ingin mereka tahu betapa buruknya perang dan betapa baiknya perdamaian. Daripada bertengkar, sebaiknya kita saling berbicara tentang hal-hal baik dari satu sama lain,” lanjutnya.
Sekitar dua kali dalam sebulan, Shun datang ke taman perdamaian dengan mengenakan rompi kuning bertuliskan Please feel free to talk to me in English! di punggungnya.
Melansir Reuters (31/7/2025), tulisan itu menjadi undangan bagi wisatawan asing untuk berbicara dengannya dan belajar tentang sejarah kotanya.
Shun tidak hanya bercerita tentang tragedi masa lalu, tetapi juga menanamkan pesan tentang pentingnya dialog dan saling menghargai antarbangsa.
Dedikasinya menjadikan Shun salah satu dari dua anak lokal yang terpilih untuk berbicara dalam upacara peringatan 80 tahun dijatuhkannya bom atom tahun ini.