OHAYOJEPANG - Indonesia berhasil meraih Silver Award pada ajang World Expo 2025 Osaka.
Penghargaan ini menjadi capaian penting karena menandai peningkatan prestasi dari keikutsertaan Indonesia sebelumnya yang hanya memperoleh Bronze Award di Expo Shanghai.
Pavilion Indonesia kali ini bersaing di kategori Type Self-built, yaitu kategori paling bergengsi yang menilai negara dengan bangunan pavilion permanen berstandar tinggi.
Baca juga:
- World Expo 2025 Osaka Resmi Ditutup, Lebih dari 25 Juta Pengunjung Hadir
- Paviliun Indonesia di Expo 2025 Osaka Raih Komitmen Investasi Rp 23,8 Miliar Dolar AS
- Paviliun Indonesia di Expo Osaka Masuk TV Jepang, Berkat Cara Uniknya Tarik Pengunjung
Proses Panjang Pembangunan Pavilion Indonesia
Pembangunan Pavilion Indonesia membutuhkan waktu persiapan selama tiga tahun.
Proses ini melibatkan banyak tahap mulai dari desain, perizinan, hingga pembangunan.
Proses itu mengikuti standar ketat dari Bureau International des Expositions (BIE) di Perancis, serta pemerintah Kota Osaka dan wilayah Kansai.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ditunjuk sebagai Responsible National Authority (RNA) oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sejak 2023.
Topik Expo kali ini berkaitan dengan keberlanjutan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), Bappenas menjadi koordinator utama yang melibatkan banyak pihak.
Pihak tersebut mulai dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha dan sponsor, bahkan masyarakat untuk mengisi pertunjukan budaya.
“Standar keamanan, jenis bangunan, hingga kontraktornya harus mengikuti aturan Jepang, sehingga kami tidak boleh menggunakan kontraktor Indonesia dan harus joint venture dengan tiga perusahaan Jepang untuk membangun Pavilion Indonesia seluas 1.750 meter persegi yang berbentuk memanjang seperti kapal,” kata Deputi Bidang Ekonomi & Transformasi Digital, Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc. saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang melalui WhatsApp pada Kamis (16/10/2025).