Powered by
OHAYOJEPANG - Kyoto tidak hanya terkenal dengan kuil-kuil bersejarah dan keindahan alamnya, tetapi juga pasar-pasar tradisional yang memikat wisatawan dan penduduk lokal.
Dari pasar loak yang menjual barang antik hingga pasar kerajinan tangan dengan produk buatan lokal, setiap pasar memiliki karakter unik dan daya tarik tersendiri.
Melansir Kyoto Tourist Information Center, berikut 5 pasar loak yang paling populer di Kyoto:
Baca Juga:
Melansir Kyoto Station, setiap tanggal 21, halaman Kuil To-ji berubah menjadi pasar kecil yang meriah dengan ratusan kios berkanopi warna-warni.
Pasar ini digelar sebagai bagian dari festival bulanan untuk memperingati wafatnya Kukai pada tanggal 21 bulan ketiga tahun 835.
Karena itu, pasar ini dikenal dengan nama “Kobo-san” atau “Kobo-ichi”, sesuai dengan nama anumerta Kukai, Kobo Daishi.
Pasar ini menjadi tempat yang ideal untuk berburu cendera mata murah.
Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai macam barang, mulai dari antik, karya seni, keramik, peralatan lakuer, alat kaligrafi, perlengkapan upacara teh, peralatan makan, hingga tanaman, bunga, dan bonsai.
Pasar To-ji termasuk salah satu dari tiga pasar utama di Kyoto, menjadikannya destinasi yang populer bagi wisatawan maupun penduduk lokal.
Kuil ini dapat dicapai dengan berjalan kaki sekitar 15 menit dari Stasiun Kyoto, tepat di dekat persimpangan Omiya dan Kujo Street.
Bagi pengunjung yang datang dari lokasi lain, stasiun terdekat adalah Toji Station (Kintetsu Kyoto Line) dan Kujo Station (Karasuma Subway Line).
Melansir Inside Kyoto, Kamigamo-jinja Shrine Handicraft Market terletak di pusat kota Kyoto dan digelar setiap hari Minggu keempat setiap bulan.
Sejak mulai beroperasi pada 2006, pasar ini kini telah berkembang pesat dengan lebih dari 250 kios yang sebagian besar berada di sisi timur halaman kuil.
Karena berlangsung pada hari Minggu, pasar ini ramai dikunjungi keluarga dengan anak-anak yang memanfaatkan area luas kuil untuk bermain.
Menjelang waktu makan siang, banyak pengunjung yang menyebar tikar di bawah pepohonan untuk piknik, baik dengan bekal sendiri maupun makanan dari berbagai kios di pasar.
Beberapa barang yang bisa ditemukan di pasar Kamigamo antara lain buku catatan buatan tangan, peluit burung kayu ukir, peralatan lakuer, kaos, kartu pos, kuas kaligrafi, keramik, granola, acar, dan bumbu campuran.
Melansir laman Kitano Tenmangu, setiap tanggal 25, kawasan kuil Kitano Tenmangu berubah menjadi pusat perayaan yang dikenal sebagai “Hari Tenjin-san”.
Tradisi ini berakar dari tanggal kelahiran Sugawara no Michizane pada 25 Juni dan tanggal wafatnya pada 25 Februari.
Sejak pagi hingga malam, deretan pedagang kaki lima memenuhi jalan menuju kuil.
Ratusan hingga ribuan lapak hadir dengan sajian kuliner khas, barang antik, pernak-pernik vintage, hingga pakaian bekas yang unik, menciptakan suasana pasar yang meriah dan penuh warna.
Melansir Inside Kyoto, setiap tanggal 15, Kuil Chion-ji mengadakan pasar kerajinan tangan yang cukup populer.
Di sini, pengunjung bisa menemukan suvenir khas buatan perajin lokal, sehingga menjadi tempat yang tepat untuk mencari oleh-oleh unik saat berkunjung ke Kyoto.
Pasar ini juga sering dikunjungi oleh komunitas alternatif Jepang sekitar area tersebut, sehingga suasananya terasa lebih beragam.
Melansir Leaf Kyoto, pasar kerajinan tangan ini digelar setiap Sabtu pertama di Umekoji Park, tak jauh dari Stasiun Kyoto.
Di area taman yang luas dan nyaman untuk bersantai, para pengunjung bisa menikmati suasana santai sambil menjelajahi berbagai produk buatan tangan.
Setiap bulan, para peserta dipilih melalui sistem undian, sehingga ragam barang yang ditawarkan mulai dari makanan, aksesori, hingga pakaian selalu berubah dan terasa segar.
Lokasinya berada di Umekoji Park, Kanki-ji-cho, Shimogyo-ku, Kyoto, menjadikannya tempat yang mudah dijangkau dan menyenangkan untuk dikunjungi.
Menjelajahi pasar-pasar ini bukan hanya kesempatan untuk berburu cendera mata, kerajinan tangan, atau makanan khas, tetapi juga pengalaman budaya yang memperlihatkan sisi hidup dan kreatif masyarakat Kyoto.
Baik bagi wisatawan maupun penduduk lokal, mengunjungi pasar-pasar ini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk merasakan keseharian kota dan menikmati suasana tradisional Jepang yang autentik.
Sumber:
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)
