OHAYOJEPANG - Keindahan bunga muncul di berbagai taman saat musim gugur di Jepang.
Warna bunga khas Jepang seperti krisan dan kosmos mencerminkan perpaduan antara seni, tradisi, dan alam.
Setiap taman bunga di Jepang pada bulan November berubah menjadi pemandangan hidup yang menampilkan keindahan alami dan makna budaya.
Bulan ini dikenal sebagai salah satu masa paling anggun di Jepang karena bunga-bunga musim gugur menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya.
Baca juga:
Krisan atau kiku (菊) merupakan salah satu bunga yang paling melambangkan musim gugur di Jepang.
Bunga ini telah lama dikenal sebagai lambang keluarga kekaisaran serta melambangkan umur panjang dan kebudayaan yang halus.
Setiap tahun, mulai Oktober hingga November, taman dan kuil di Jepang mengadakan pameran krisan dengan menampilkan bunga berukuran besar, bentuk bonsai, dan susunan menjuntai.
Panduan resmi pariwisata Tokyo mencatat penyelenggaraan Tokyo Metropolitan Tourism Chrysanthemum Exhibition di Hibiya Park.
Pameran tersebut berlangsung pada 31 Oktober hingga 9 November.
Kunjungan ke pameran krisan pada bulan November memperlihatkan tradisi Jepang pada musim ini, saat masyarakat mengagumi ketelitian hortikultura dan menikmati keindahan bunga.
Krisan juga memiliki posisi penting dalam simbol negara Jepang.
Bunga ini digunakan pada segel kekaisaran dan dalam festival kuno Chōyō no Sekku setiap 9 September yang melambangkan panjang umur dan penolak roh jahat.

Kosmos atau akizakura (秋桜) dikenal sebagai bunga yang melambangkan musim gugur di Jepang.
Nama akizakura berarti “sakura musim gugur”. Bunga ini mekar dari akhir September hingga awal November dan membentuk hamparan kelopak merah muda, putih, dan merah.
Situs resmi JNTO mencatat dua lokasi yang menampilkan pemandangan kosmos.
Pertama, Tonami Yumenotaira di Toyama yang memiliki sejuta bunga kosmos yang mekar di awal Oktober.
Kedua, Awaji Hanasajiki di Prefektur Hyōgo yang memiliki ladang luas kosmos dan menarik banyak pengunjung pada musim gugur.
Ladang-ladang kosmos menjadi bagian penting dari taman bunga Jepang pada musim gugur dan menampilkan pemandangan yang tenang.
Kegiatan menikmati pemandangan bunga di musim ini menjadi kebiasaan masyarakat Jepang pada akhir pekan.
Kosmos mendapat julukan “sakura musim gugur”, yang menunjukkan bahwa bunga di Jepang memiliki makna budaya dan simbolis.
Pada bulan November, taman dan halaman kuil di Jepang menjadi tempat berlangsungnya berbagai acara bunga.
Salah satunya adalah Fujiwara Autumn Festival di Chūson-ji, Prefektur Iwate, yang menampilkan pameran krisan di antara daun-daun berwarna keemasan di halaman kuil.
Taman Shinjuku Gyoen di Tokyo juga menjadi lokasi pameran krisan yang menggabungkan tradisi dan kegiatan musiman di kota.
Pameran bunga di musim gugur memiliki suasana yang berbeda dari festival bunga sakura. Suasananya lebih tenang dan terhubung dengan adat Jepang serta kearifan lokal Jepang yang menonjolkan rasa hormat dan ketertiban.
Musim gugur di Jepang menjadi waktu untuk melihat taman, bunga, dan kegiatan budaya yang menggambarkan tradisi Jepang.
Bunga-bunga musim ini tidak hanya mekar, tetapi juga mencerminkan tradisi Jepang, menggambarkan waktu, dan irama budaya yang ada di bulan November.
Sumber: