Sejumlah perusahaan mulai mengambil langkah inovatif untuk mengatasi kekurangan mekanik.
Dealer NTP Nagoya Toyopet Corp. misalnya, memperkenalkan sistem insentif bagi karyawan yang berhasil merekomendasikan rekan kerja baru.
Karyawan yang berhasil memperkenalkan kandidat mekanik yang diterima bekerja bisa mendapatkan bonus hingga 100.000 yen atau sekitar Rp 10 juta.
Sejak kebijakan ini diberlakukan pada tahun fiskal 2022, perusahaan telah berhasil merekrut sembilan teknisi baru.
Sementara itu, Nal Net Communications yang menangani layanan perawatan kendaraan sewaan perusahaan mulai membantu digitalisasi bengkel rekanannya agar dapat beroperasi lebih efisien meski dengan jumlah staf yang terbatas.
Kedua upaya ini menunjukkan bahwa pelaku industri mulai beradaptasi dengan realitas baru pasar tenaga kerja Jepang yang semakin ketat.
Meskipun kebutuhan tenaga kerja meningkat, minat generasi muda untuk menjadi mekanik justru menurun tajam.
Data Japan Automobile Service Promotion Association mencatat jumlah pendaftar lisensi mekanik turun ke rekor terendah, hanya 35.504 orang pada tahun fiskal 2024.
Angka ini merosot 51,1 persen dibanding puncaknya pada tahun fiskal 2004.
Fenomena ini memperdalam kekhawatiran terhadap masa depan industri perawatan kendaraan di Jepang.