Penghargaan MURI yang diterima menjadi hasil kerja keras para perantau Minang dan masyarakat Indonesia di Jepang.
Lalu sekaligus menjadi simbol gotong royong, kebersamaan, dan cinta tanah air meski berada jauh dari kampung halaman.
Masyarakat Jepang memberikan sambutan hangat terhadap kegiatan ini.
Banyak dari mereka yang baru mengetahui lamanya proses dan kompleksitas dalam memasak rendang tradisional.
Banyak juga yang mengantre sambil mengabadikan momen dengan ponsel mereka, bahkan beberapa mencoba mengucapkan kata “rendang” dengan logat khas Jepang.
“Antrean pengambilan rendang mulai terbentuk siang dan terus bertambah sampai sore hari. Sejumlah pengunjung, baik masyarakat Indonesia di Jepang maupun warga lokal, rela menunggu selama 2 jam hanya untuk mendapatkan seporsi rendang yang dimasak langsung di lokasi acara,” tulis akun resmi IKM di Instagram.
Hal itu membuktikan bahwa antusiasme pengunjung saat mengantre, menjadi bukti bahwa rendang pantas disebut sebagai salah satu makanan terenak di dunia.
Selain acara memasak rendang, IKM Pusat juga menghadirkan komunitas seni asal Jakarta, Rumah Gadang Limpapeh, untuk menampilkan seni tari tradisional Minang di panggung IJFF 2025.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi kebudayaan Minang dalam skala internasional.
Semua kegiatan ini disambut antusias oleh warga Jepang dan masyarakat Indonesia yang hadir.