Setiap perayaan Hari Olahraga Jepang kerap diwarnai oleh penampilan bela diri dari berbagai komunitas dan sekolah.
Beragam klub kendo, judo, atau sumo biasanya menampilkan demonstrasi kata dan pertandingan persahabatan sebagai bagian dari festival olahraga.
Pertunjukan ini tidak hanya memperlihatkan keterampilan, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai kedisiplinan dan kebersamaan dalam olahraga Jepang.
Selain itu, banyak dojo dan sekolah menggelar turnamen atau pameran bela diri di sekitar tanggal peringatan Hari Olahraga.
Kegiatan tersebut memperkuat keterkaitan antara bela diri dan semangat nasional dalam merayakan olahraga.
Karena bela diri sudah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, banyak siswa yang berpartisipasi langsung dalam perayaan ini.
Melalui kegiatan tersebut, masyarakat Jepang kembali diingatkan bahwa olahraga bukan sekadar kompetisi, tetapi juga cara untuk menjaga tradisi dan karakter bangsa.
Bela diri Jepang seperti judo, kendo, dan sumo tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga simbol bagaimana budaya dan pendidikan saling berpadu.
Pada Hari Olahraga Jepang, nilai-nilai seperti disiplin, rasa hormat, dan semangat kebersamaan terus hidup melalui gerakan para siswa dan komunitas bela diri di seluruh negeri.
Melalui bela diri, Jepang tidak hanya melatih tubuh, tetapi juga mewariskan jiwa tradisinya kepada generasi berikutnya.
Sumber: