OHAYOJEPANG - Tumbuh besar di Indonesia, kehidupan Islami sudah menjadi bagian dari keseharian saya.
Setiap pagi, azan dari masjid selalu terdengar, menjadi penanda waktu salat sekaligus bagian alami dari rutinitas hidup.
Sapaan dengan doa seperti Assalamualaikum juga umum digunakan, bahkan oleh orang yang berbeda agama.
Masjid mudah ditemukan di mana-mana, selalu hidup dengan kegiatan seperti pengajian, acara remaja, hingga program komunitas.
Semua terasa terbuka, hangat, dan mudah diakses.
Karena begitu terbiasa, saya menganggap suasana itu hal yang biasa.
Namun, ketika pindah ke Tokyo, saya baru menyadari betapa berbeda lingkungan budaya dan sosial di sini.
Masyarakatnya beragam, tetapi aktivitas Islami tidak terlalu terlihat.
Pada awalnya, saya sempat berpikir akan sulit menemukan suasana keislaman seperti di tanah air.
Kesibukan hidup di kota besar juga membuat saya ragu apakah masih ada kegiatan keagamaan yang bisa saya ikuti.