OHAYOJEPANG - Budaya Jepang kaya akan kisah hantu dan makhluk gaib yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Dari hantu tradisional yang muncul di cerita rakyat hingga legenda urban yang menghantui sekolah dan toilet.
Unsur supernatural ini tidak hanya menakut-nakuti, melainkan juga sarat dengan makna budaya, moral, dan sejarah.
Baca Juga:
Melansir Washington Post, hantu (yūrei) dan cerita rakyat hantu tradisional (kaidan) telah membentuk dasar bagi banyak film, manga, anime, dan hiburan populer Jepang modern.
Selain cerita rakyat, legenda urban Jepang menambah dimensi unik terhadap mitologi negara ini.
Beberapa hantu justru muncul di tempat yang seharusnya aman atau pribadi, seperti toilet sekolah dan toilet umum.
Mengutip Atlas Obscura, hantu seperti Hanako-san, Aka Manto, dan Kashima Reiko mencerminkan ketakutan manusia ketika berada di tempat sempit dan sepi, sekaligus menjadi bagian penting dari cerita rakyat Jepang.
Jepang juga memiliki banyak makhluk gaib yang menakutkan sekaligus memikat, seperti Yamauba dan Gashadokuro, yang merupakan simbolisme legenda alam.
Berikut adalah daftar 11 hantu dan makhluk gaib Jepang paling menyeramkan, lengkap dengan asal-usul, cerita, dan keunikannya yang wajib diketahui:
Hantu orang mati yang menjadi elemen penting dalam budaya Jepang.
Yūrei sangat melekat dalam kisah horor Jepang, manga, anime, dan budaya populer, sulit dipisahkan dari sejarah dan cerita rakyat Jepang.
Hantu gadis muda yang menghantui toilet sekolah.
Cara memanggilnya dengan mengetuk tiga kali di bilik toilet lantai tiga dan bertanya, “Apakah kamu di sana?” Legenda urban ini terkenal di seluruh Jepang.
Hantu yang muncul di toilet umum atau sekolah, menanyakan “kertas merah atau biru”.
Pilihan yang salah bisa menyebabkan kematian mengerikan, sementara melarikan diri atau menolak menjawab dianggap satu-satunya cara selamat.
Hantu yang sering muncul di toilet wanita.
Ia dipercaya mengikuti korban yang menyebutkan namanya atau mengajukan pertanyaan tertentu.
Kisahnya menekankan ketakutan manusia di ruang yang pribadi dan rentan seperti toilet.
Makhluk kecil yang tinggal di toilet kotor, bertugas menjilati kotoran dan lendir.
Muncul sebagai legenda rakyat Jepang yang memberi pesan agar kebersihan toilet selalu dijaga.
Makhluk nakal berbentuk lentera kertas, muncul untuk menakut-nakuti orang.
Tidak berbahaya, sering muncul di seni ukiyo-e dan teater kabuki.
Konsep ini terkait kepercayaan Shinto bahwa semua benda memiliki jiwa.
Perempuan penggoda yang sebenarnya laba-laba raksasa.
Ia menjebak pria di jaringnya untuk dimangsa, terinspirasi dari golden-orb weaver spider di Jepang.
Gashadokuro adalah kerangka raksasa yang terbentuk dari orang-orang yang mati tanpa pemakaman layak, biasanya akibat perang, kelaparan, atau penyakit.
Makhluk ini memangsa musafir, menggigit kepala mereka, dan minum darahnya.
Yamauba adalah wanita tua yang tinggal di gunung.
Kadang mereka menolong musafir, tapi bisa juga memangsa mereka.
Beberapa legenda menyebut Yamauba merupakan korban ubasute orang tua yang ditinggalkan di hutan saat kelaparan yang kemudian berubah menjadi makhluk kanibal, meski ada juga versi cerita yang menggambarkan mereka bersifat baik
Makhluk kecil seperti manusia dengan cangkang kura-kura, kulit hijau bersisik, dan piringan di kepala yang harus selalu berisi air.
Hantu ini hidup di sungai atau danau.
Dalam legenda, bisa menenggelamkan anak-anak atau hewan, tapi juga dihormati sebagai dewa air dalam Shinto.
Hantu ini muncul dengan masker bedah dan membawa gunting, sambil menanyakan ‘Am I beautiful?’ kepada korban.
Jika dijawab salah atau tidak sesuai, korban bisa dibunuh.
Cerita ini juga diadaptasi dalam beberapa film horor Jepang dari era 1980-an hingga 2000-an.
Dari legenda kuno hingga urban legend modern, hantu Jepang bukan sekadar menakut-nakuti, melainkan juga mencerminkan budaya, nilai, dan imajinasi rakyat Jepang yang kaya.
Setiap hantu membawa kisah unik dan pesan simbolis, baik tentang moral, alam, maupun ketakutan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Dari toilet sekolah yang sepi hingga pegunungan terpencil, hantu-hantu Jepang terus hidup dalam cerita, film, dan imajinasi generasi demi generasi.
Sumber:
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)