Di Hokkaidō, tradisi ini dikenal dengan sebutan kanpūkai, saat kelompok orang berkumpul bersama menikmati keindahan daun yang berubah warna.
Apresiasi terhadap momiji tidak hanya terbatas pada keindahan visualnya.
Perubahan warna daun juga melambangkan sifat kehidupan yang sementara, sesuai dengan filosofi Jepang tentang kefanaan.
Renungan tentang ketidakabadian ini mendorong kesadaran penuh dan hubungan yang lebih dalam dengan alam.
Kata momiji berasal dari istilah dalam teknik pewarnaan kain, yaitu momi-idzu.
Dari istilah itu muncul makna bahwa daun yang berubah warna menyerupai hasil pewarnaan dengan bunga safflower atau benibana.
Oleh karena itu, momiji ditulis dengan aksara 「紅葉」 dan dibaca sebagai 'momiji'.
Kisah asal-usul kata ini menambah lapisan makna di balik keindahan dedaunan musim gugur.
Momiji bukan sekadar fenomena alam, melainkan juga cerminan budaya dan sejarah panjang masyarakat Jepang.
@ohayo_jepang Mau hidup lebih lama? Orang Jepang punya rahasianya! Dari pola makan sehat hingga kebiasaan aktif, banyak hal yang bisa kamu tiru untuk hidup lebih berkualitas. Yuk, mulai langkah kecil menuju hidup yang lebih panjang dan sehat!💪 Kreator Konten: Aqila Vitrasya Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Yuharrani Aisyah #OhayoJepang #HidupSehat #RahasiaOrangJepang #KebiasaanSehat #LiveLonger ♬ suara asli - Ohayo Jepang