Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Autumn

3 Bunga Jepang Lambang Kematian, dari Higanbana hingga Sakura

Kompas.com - 25/09/2025, 11:10 WIB

OHAYOJEPANG - Ada bunga tertentu dalam budaya Jepang yang erat kaitannya dengan kematian, akhirat, dan kefanaan hidup.

Bunga ini sering disebut sebagai 'bunga kematian' yang memiliki simbol spiritual mendalam.

Menariknya, meski berhubungan dengan kematian, bunga ini juga melambangkan siklus hidup, mati, dan lahir kembali.

Simbolisme tersebut terasa kuat pada masa O-higan (お彼岸), sebuah tradisi Buddha yang berlangsung saat ekuinoks musim gugur untuk menghormati leluhur dan merenungkan ketidakkekalan hidup.

Berikut tiga bunga Jepang yang dikenal sebagai lambang kematian.

Baca juga:

Bunga red lily spider atau higanbana di Jepang melambangkan kehidupan dan kematian, biasanya tumbuh saat musim gugur.
Bunga red lily spider atau higanbana di Jepang melambangkan kehidupan dan kematian, biasanya tumbuh saat musim gugur.

1. Higanbana (Lycoris radiata) – Bunga dari Pantai Seberang

Higanbana (彼岸花) atau red spider lily adalah bunga paling ikonik yang sering dikaitkan dengan kematian.

Nama higanbana berarti 'bunga dari pantai seberang', merujuk pada konsep Buddha tentang tepi jauh Sungai Sanzu yang melambangkan akhirat.

Bunga ini biasanya mekar bertepatan dengan festival O-higan, dan kehadirannya dianggap sebagai pengingat tentang kefanaan hidup.

Mekarnya yang tiba-tiba lalu cepat layu mencerminkan keindahan hidup yang singkat dan tidak kekal.

Secara budaya, higanbana kerap ditanam di sekitar makam dan kuil.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.