Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Ekuinoks Musim Gugur di Jepang, Saat Warga Ziarah ke Makam Keluarga

Kompas.com - 22/09/2025, 08:13 WIB

OHAYOJEPANG - Masyarakat Jepang merayakan Ekuinoks Musim Gugur atau Autumnal Equinox Day setiap 22 atau 23 September.

Melansir Web Japan, hari libur nasional ini merupakan penanda pergantian musim sekaligus momen khusus untuk mengenang dan menghormati keluarga yang telah meninggal.

Secara teknis, musim gugur dimulai dari Ekuinoks Musim Gugur hingga Winter Solstice.

Walaupun biasanya September, Oktober, dan November dikenal sebagai bulan musim gugur, titik awal resminya adalah saat matahari melintasi garis khatulistiwa dari belahan bumi utara ke selatan.

Pada hari tersebut, matahari terbit tepat di arah timur dan terbenam tepat di arah barat. Panjang siang dan malam pun sama.

Setelahnya, hari-hari di belahan bumi utara mulai lebih pendek dibandingkan malam.

Fenomena ini menjadi penanda alam yang sangat dihargai oleh masyarakat Jepang.

Baca juga:

Tradisi Ziarah ke Makam Keluarga

Masyarakat Jepang menyebut periode di sekitar ekuinoks musim gugur dan musim semi sebagai higan.

Ada pepatah yang berbunyi, 'baik panas maupun dingin berakhir dengan higan'.

Periode ini berlangsung selama tujuh hari, yaitu tiga hari sebelum ekuinoks dan tiga hari setelahnya.

Asal-usul higan berasal dari ajaran Buddha. Kata higan berarti 'sisi lain dari sungai kematian'.

Dunia tempat manusia hidup berada di sisi ini, sedangkan sisi lainnya dipercaya sebagai tempat arwah leluhur bersemayam.

Pada saat ekuinoks, ketika matahari terbit di timur dan terbenam di barat, Tanah Suci dipercaya berada paling dekat dengan dunia manusia.

Keyakinan inilah yang membuat praktik spiritual dan persembahan leluhur pada periode ini dianggap lebih bermakna.

Higan dimaknai sebagai waktu untuk mendoakan leluhur.

Kegiatan yang umum dilakukan saat higan adalah berkunjung ke makam keluarga.

Tradisi ini meliputi membersihkan batu nisan, menaruh bunga dan makanan, membakar dupa, serta berdoa.

Salah satu sajian khas yang dibawa adalah ohagi yaitu ketan yang dilapisi pasta kacang merah atau tepung kedelai.

Menjelang higan, toko kue biasanya ramai memenuhi permintaan ohagi.

Bunga higanbana atau red spider lily yang identik dengan kematian di Jepang, biasanya tumbuh di kuburan.
Bunga higanbana atau red spider lily yang identik dengan kematian di Jepang, biasanya tumbuh di kuburan.

Selain itu, bunga higanbana atau red spider lily turut menjadi simbol musim ini.

Bunganya berwarna merah mencolok dan biasanya bermekaran di pematang sawah, tepi sungai, hingga taman.

Meski kerap dikaitkan dengan suasana makam, dalam tradisi Buddha higanbana dianggap sebagai bunga suci.

Mekarnya bunga higanbana menandai peralihan dari panasnya musim panas ke udara sejuk dan segar musim gugur.

Pemandangan ini menghadirkan suasana khas yang hanya bisa ditemukan pada periode higan.

Sumber:

  • Web Japan (https://web-japan.org/kidsweb/explore/calendar/september/shubun.html)
  • Nippon.com (https://www.nippon.com/en/guide-to-japan/gu051005/)
@ohayo_jepang 📍POV Belanja di Jepang 2025: Ekspektasi vs Realita Banyak orang (termasuk orang Indonesia) mikir, “Wah, warga Jepang pinter-pinter, pasti makanannya real food tiap hari!" Pasti kaget pas lihat orang Jepang di 2025 ini malah borong frozen food👀 💡Ternyata emang makin banyak warga Jepang beralih ke makanan beku. Kenapa? ✨Gaya hidup makin sibuk. Frozen food tinggal panasin, cocok buat yang kerja full time atau nggak sempat masak. ✨Harga bahan segar naik drastis. Di 2025, lebih dari 33% wanita Jepang bilang mereka beralih ke makanan beku karena sayur dan bahan segar makin mahal. 📊 Sekarang, rata-rata warga Jepang makan frozen food 1,8 kali seminggu. Dan angkanya terus naik. 🍱 Favoritnya? Gyoza, soba, ramen—tinggal panasin, langsung nikmat. Jadi, buat banyak orang Jepang, masak dari nol makin jarang jadi pilihan. Kalau kamu tinggal di Jepang, bakal tim masak manual atau tim microwave aja? Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: FAESAL MUBAROK Editor: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang #HidupdiJepang #MagangdiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.