Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Ekuinoks Musim Gugur di Jepang, Saat Warga Ziarah ke Makam Keluarga

Kompas.com - 22/09/2025, 08:13 WIB

Asal-usul higan berasal dari ajaran Buddha. Kata higan berarti 'sisi lain dari sungai kematian'.

Dunia tempat manusia hidup berada di sisi ini, sedangkan sisi lainnya dipercaya sebagai tempat arwah leluhur bersemayam.

Pada saat ekuinoks, ketika matahari terbit di timur dan terbenam di barat, Tanah Suci dipercaya berada paling dekat dengan dunia manusia.

Keyakinan inilah yang membuat praktik spiritual dan persembahan leluhur pada periode ini dianggap lebih bermakna.

Higan dimaknai sebagai waktu untuk mendoakan leluhur.

Kegiatan yang umum dilakukan saat higan adalah berkunjung ke makam keluarga.

Tradisi ini meliputi membersihkan batu nisan, menaruh bunga dan makanan, membakar dupa, serta berdoa.

Salah satu sajian khas yang dibawa adalah ohagi yaitu ketan yang dilapisi pasta kacang merah atau tepung kedelai.

Menjelang higan, toko kue biasanya ramai memenuhi permintaan ohagi.

Bunga higanbana atau red spider lily yang identik dengan kematian di Jepang, biasanya tumbuh di kuburan.
Bunga higanbana atau red spider lily yang identik dengan kematian di Jepang, biasanya tumbuh di kuburan.

Selain itu, bunga higanbana atau red spider lily turut menjadi simbol musim ini.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.