“Jadi Paviliun Indonesia ini merepresentasikan kapal besar yang tentunya kita kenal sebagai bangsa bahari. Jadi tidak saja dari sisi kapalnya tetapi juga kehidupan budaya, kuliner, dan juga kehidupan alam sangat berkaitannya dengan laut,” ujar Vivi.
Paviliun Indonesia sukses menarik perhatian tokoh dunia, mulai dari pangeran, perdana menteri, hingga menteri dari berbagai negara.
Vivi menambahkan, dukungan juga datang dari kementerian, pemerintah daerah, pelaku bisnis, hingga masyarakat.
Antusiasme tinggi juga terlihat dari para pengunjung, baik dari Jepang maupun negara lain.
Salah satu pengunjung asal Jepang bernama Miwako membagikan pengalamannya setelah dua kali berkunjung ke Paviliun Indonesia.
Ia mengaku kagum dengan dekorasi yang terasa nyata, pertunjukan projection mapping, serta keramahan staf.
“Dari sosial media, Paviliun Indonesia sangat bersemangat. Kelihatannya seru banget, tari-tari, menyanyi-menyanyi. Saya sangat tertarik. Saat masuk, saya merasa sangat sejuk. Terus jadinya Happy, sangat senang. Terus banyak ditampilkannya itu kan hewan-hewan, hutannya itu juga sangat real,” kata Miwako.
Testimoni tersebut semakin memperkuat citra positif Indonesia di mata pengunjung internasional.
Paviliun Indonesia tidak hanya menampilkan seni dan budaya, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif yang membekas.
Pemerintah Indonesia berharap partisipasi di Expo 2025 Osaka dapat memperluas kerja sama di sektor pariwisata dan perdagangan.
Antusiasme masyarakat Jepang dan pengunjung dari negara lain diharapkan berlanjut menjadi kunjungan langsung ke Indonesia.
Dengan begitu, manfaat expo ini tidak hanya berhenti pada investasi, melainkan juga mendorong sektor wisata dan memperkuat hubungan dagang Indonesia di tingkat global.
@ohayo_jepang Kenapa Karyawan di Jepang Selalu Rajin Bersihkan Meja Kerja? Ada satu kebiasaan unik yang sering kita lihat di kantor-kantor Jepang: para karyawannya selalu membersihkan meja kerja sebelum pulang. Ini bukan cuma soal rapi-rapi, tapi didasari oleh filosofi penting yang disebut Omoiyari. Omoiyari adalah konsep Jepang untuk memikirkan dan menghargai perasaan orang lain. Dengan merapikan meja, mereka ingin menunjukkan rasa hormat kepada orang yang akan memakai meja itu esok hari atau rekan kerja yang masih ada di kantor. Kecil, tapi maknanya dalam banget! Ini jadi salah satu alasan kenapa budaya kerja di Jepang dikenal sangat teratur. Gimana menurut kalian? Tertarik nggak menerapkan Omoiyari di tempat kerja? Kreator Konten: Salma Aichi K Produser: Siti Annisa Penulis: YUHARRANI AISYAH #Omoiyari #Jepang #BudayaKerja #FilosofiJepang #Kantor ♬ suara asli - Ohayo Jepang