Contoh perbedaan bisa dilihat dari わたしは がくせい (Watashi wa gakusei) yang terdengar santai, dibanding わたしは がくせいです (Watashi wa gakusei desu) yang lebih sopan.
Desu adalah bagian dari sistem keigo (敬語) atau bahasa hormat dalam bahasa Jepang.
Bagi pemula, menambahkan desu sudah cukup untuk membuat kalimat terdengar ramah dan penuh hormat.
Untuk membuat pertanyaan sederhana, cukup tambahkan partikel か (ka) di akhir kalimat.
Misalnya, “Are you a student?” dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi あなたは がくせいですか? (Anata wa gakusei desu ka?).
Perbedaannya hanya pada tambahan partikel か (ka) di bagian akhir.
Struktur ini membuat proses bertanya dalam bahasa Jepang terasa ringkas dan mudah diingat.
Dengan pola sederhana tersebut, pelajar bisa langsung melatih percakapan sehari-hari.
Prinsipnya sama seperti membuat pernyataan, hanya ditambahkan unsur tanya di akhir.
Kalimat negatif dalam bahasa Jepang bisa dibuat dengan じゃありません (ja arimasen) atau ではありません (dewa arimasen).