OHAYOJEPANG - Biaya hidup pekerja di Jepang terdiri dari gaji, potongan wajib seperti pajak dan asuransi, biaya tempat tinggal, serta kebutuhan sehari-hari.
Menurut survei resmi FIES pada 2024, pengeluaran rata-rata rumah tangga lajang mencapai 169.547 yen (sekitar Rp 19 juta) per bulan untuk konsumsi.
Rata-rata pengeluaran untuk rumah tangga dengan dua anggota atau lebih mencapai 325.137 yen (sekitar 16,5 juta) per bulan.
Dalam hitungan riil, pengeluaran rumah tangga tertekan oleh inflasi meskipun nominalnya meningkat.
Mulai April 2025, upah minimum rata-rata nasional naik menjadi 1.121 yen per jam.
Tokyo menjadi prefektur dengan upah minimum tertinggi, yakni 1.226 yen per jam.
Dengan jam kerja penuh 160-176 jam per bulan, pekerja di Tokyo bisa memperoleh gaji kotor sekitar 196.160-215.776 yen (sekitar Rp 22 juta-Rp 24 juta).
Jumlah tersebut belum termasuk potongan pajak, asuransi, dan belum ditambah lembur.
Baca juga:
Pekerja di Jepang wajib ikut serta dalam sistem asuransi dan pensiun yang berlaku nasional.
Asuransi pensiun karyawan (厚生年金, kousei nenkin) memiliki tarif total 18,3 persen, dengan 9,15 persen dibebankan kepada pekerja melalui potongan gaji.
Asuransi kesehatan karyawan (健康保険, kenkou hoken) memiliki tarif berbeda di setiap prefektur.
Di Tokyo, tarif asuransi kesehatan pada tahun fiskal 2025 ditetapkan 9,91 persen dan dibagi rata antara perusahaan dan pekerja.
Pekerja berusia 40–64 tahun juga wajib membayar asuransi perawatan jangka panjang (介護保険, kaigo hoken) sebesar 1,59 persen.
Selain itu, ada iuran asuransi ketenagakerjaan (雇用保険, koyou hoken) sebesar 0,55 persen dari upah yang dibayarkan pekerja.
Pajak konsumsi (消費税, shouhizei) sebesar 10 persen berlaku untuk hampir semua barang dan jasa, termasuk makanan, pakaian, hingga layanan harian.
Pajak penduduk (住民税, juuminzei) dikenakan sekitar 10 persen dari penghasilan kena pajak tahun sebelumnya, terdiri atas 6 persen pajak kota dan 4 persen pajak prefektur.
Pajak penduduk biasanya baru ditagih mulai bulan Juni tahun berikutnya sehingga pekerja baru tidak langsung merasakannya di tahun pertama.
Potongan gaji terdiri dari dana pensiun sekitar 9,15 persen, asuransi kesehatan sekitar 5 persen, asuransi ketenagakerjaan 0,55 persen, dan pajak penghasilan.
Setelah tahun kedua, pajak penduduk ikut ditagihkan setiap bulan sehingga biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang makin ketat jika tidak direncanakan sejak awal.
Bagi pekerja baru, biaya sewa apartemen pribadi sering kali menjadi kejutan terbesar.
Selain sewa bulan pertama, ada biaya deposit (敷金, shikikin), uang kunci (礼金, reikin) yang tidak bisa dikembalikan, biaya agen (仲介手数料, chuukai tesuuryou), serta biaya penjamin (保証会社, hoshou gaisha).
Beberapa apartemen juga menambahkan biaya ganti kunci (鍵交換費用, kagi koukan hiyou) dan asuransi kebakaran (火災保険, kasai hoken).
Kombinasi biaya awal ini bisa membuat pengeluaran awal sangat besar meski biaya sewa bulanannya terjangkau.
Alternatif yang lebih ringan adalah menyewa apartemen UR (都市再生機構, toshi saisei kikou).
Apartemen UR tidak mewajibkan uang kunci, biaya agen, atau biaya perpanjangan kontrak, sehingga biaya awal lebih rendah.
Meski tetap ada deposit, pekerja bisa menghemat banyak dengan memilih unit UR.
Tokyo Metropolitan dan perumahan publik (公営住宅, kouei juutaku) lainnya juga tersedia, tetapi umumnya menggunakan sistem undian dan syarat tertentu sehingga tidak bisa diandalkan sebagai solusi cepat.
Asrama perusahaan (寮, ryou) juga umum ditawarkan di sektor manufaktur, caregiving, pengolahan makanan, dan konstruksi.
Dalam skema Specified Skilled Worker (特定技能, tokutei ginou), perusahaan atau organisasi pendukung diwajibkan memberi bantuan terkait tempat tinggal.
Bagi pekerja pemula, tinggal di asrama perusahaan membantu mengurangi biaya masuk serta mempermudah masa adaptasi.
Tips penting dalam membuat anggaran adalah jangan hanya melihat biaya sewa bulanan, tetapi minta rincian biaya masuk tertulis sebelum menandatangani kontrak.
Jika tersedia unit UR di daerah tujuan, bandingkan total biaya masuk dengan apartemen swasta agar perencanaan keuangan lebih akurat.
Makanan menjadi salah satu komponen terbesar biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang.
Banyak pekerja berhemat dengan memasak di rumah, membeli bahan pokok dalam jumlah besar, dan memanfaatkan diskon malam di supermarket.
Transportasi juga menjadi pengeluaran besar karena ongkos kereta dan bus di kota besar relatif tinggi.
Menggunakan kartu langganan atau commuter pass (定期券, teikiken) untuk rute harian bisa menekan biaya transportasi.
Kartu Suica (スイカ, suika) dengan deposit 500 yen sering dipakai untuk perjalanan sehari-hari karena praktis dan bisa digunakan di banyak jaringan transportasi.
Sebagian pekerja memilih bersepeda agar tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi sama sekali.
Biaya komunikasi seperti telepon dan internet bisa ditekan dengan memilih kartu SIM murah (格安SIM, kakuyasu SIM) atau MVNO.
Di asrama, internet sering kali dibagi bersama untuk mengurangi pengeluaran bulanan.
Biaya remitansi (送金, soukin) ke Indonesia juga bervariasi tergantung penyedia layanan dan metode transfer.
Menurut data Bank Dunia, biaya pengiriman remitansi dari Jepang ke Indonesia masih cukup tinggi dengan rata-rata 6,49 persen per Agustus 2025.
Membandingkan layanan sebelum mengirim membantu pekerja menyisihkan lebih banyak uang untuk keluarga.
Kebiasaan belanja sehari-hari juga berperan dalam menghemat biaya hidup.
Banyak pekerja menggunakan kartu poin (ポイントカード, pointo kaado) di supermarket atau toko obat, berbelanja kebutuhan pokok di toko 100 yen (百円ショップ, hyakuen shoppu), serta membeli barang bekas di recycle shop (リサイクルショップ, risaikuru shoppu).
Praktik kecil ini terlihat sederhana, tetapi jika dilakukan rutin, bisa menghemat cukup besar dari bulan ke bulan.
Ada beberapa biaya besar yang tidak bisa dihindari dan perlu disiapkan sejak awal.
(a) Biaya awal sewa apartemen termasuk deposit (敷金, shikikin), uang kunci (礼金, reikin), dan biaya agen (仲介手数料, chuukai tesuuryou) yang bisa sangat besar meski sewa bulanannya terjangkau.
(b) Pajak penduduk (住民税, juuminzei) yang baru berlaku di tahun kedua membuat pengeluaran bulanan semakin berat jika tidak direncanakan sejak awal.
(c) Tagihan listrik melonjak pada musim dingin karena pemanas (暖房, danbou), sedangkan pada musim panas biaya meningkat akibat penggunaan AC (エアコン, eakon).
Perlengkapan seperti tirai tebal, isolasi sederhana, dan alat hemat energi bisa membantu menekan biaya listrik.
(d) Perubahan status visa (在留資格変更, zairyuu shikaku henkou), misalnya dari trainee ke Specified Skilled Worker (特定技能, tokutei ginou), juga membutuhkan biaya tambahan.
Biaya tersebut bisa berupa dokumen, ujian, perjalanan ke lokasi tes, atau biaya pindah tempat kerja.
Meski tidak terjadi setiap bulan, biaya ini cukup umum sehingga banyak pekerja menyisihkan dana khusus untuk keperluan tersebut.
Pola adaptasi pekerja Indonesia di Jepang umumnya serupa meski berbeda sektor.
Pada awalnya, banyak pekerja tinggal di asrama perusahaan (寮, ryou) atau apartemen bersama.
Setelah kondisi lebih stabil, mereka pindah ke unit UR (都市再生機構, toshi saisei kikou) yang lebih aman secara finansial dan tidak membebani biaya perpanjangan kontrak.
Transportasi diatur dengan penggunaan tiket komuter (定期券, teikiken) jika rute tetap, atau bersepeda bila memungkinkan.
Pengeluaran makanan dialihkan dari minimarket (コンビニ, konbini) menuju supermarket (スーパー, suupaa) dengan pola memasak di rumah.
Pemahaman mengenai potongan gaji seperti pensiun (厚生年金, kousei nenkin), asuransi kesehatan (健康保険, kenkou hoken), asuransi ketenagakerjaan (雇用保険, koyou hoken), hingga pajak penduduk (住民税, juuminzei) meningkat seiring pengalaman.
Pengiriman uang (送金, soukin) ke Indonesia dilakukan secara terjadwal dan bukan lagi spontan, setelah membandingkan biaya antar penyedia layanan.
Dengan pola ini, biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang bisa lebih terkendali dan terencana.
Contoh konservatif berikut bukan kisah pribadi, melainkan sintesis dari data resmi dan pola umum pekerja lajang di Tokyo.
Dengan upah minimum Tokyo 1.226 yen per jam, gaji kotor bulanan berkisar antara 196.160–215.776 yen.
Potongan gaji meliputi pensiun sekitar 9,15 persen, asuransi kesehatan 5 persen, asuransi ketenagakerjaan 0,55 persen, serta pajak penghasilan (所得税, shotokuzei).
Pajak penduduk (住民税, juuminzei) baru berlaku mulai tahun kedua bekerja.
Opsi tempat tinggal misalnya asrama perusahaan (寮, ryou) dengan biaya masuk minimal, atau unit UR (都市再生機構, toshi saisei kikou) yang bebas biaya reikin dan agen.
Fokus pengeluaran harian meliputi belanja bahan makanan, memasak di rumah, kartu transportasi (定期券, teikiken) atau sepeda, SIM murah (格安SIM, kakuyasu SIM), serta remitansi (送金, soukin) yang direncanakan.
Jika mengacu pada survei FIES, rata-rata pengeluaran rumah tangga lajang 169.547 yen per bulan, sehingga tabungan puluhan ribu yen per bulan masih realistis di tahun pertama sebelum pajak penduduk dimulai.
Pada tahun kedua, tingkat tabungan biasanya menurun karena tambahan pajak penduduk, sehingga pekerja perlu menyesuaikan kembali pola pengeluaran.
Biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang bukan sekadar hitungan gaji, tetapi urutan kewajiban dan pilihan sehari-hari yang bisa diprediksi.
Pekerja yang berhasil menabung biasanya memiliki pola serupa, yaitu meminimalkan biaya masuk tempat tinggal dengan tinggal di asrama atau unit UR.
Kemudian, menggunakan commuter pass (定期券, teikiken), memasak di rumah, serta mengatur remitansi (送金, soukin) seperti tagihan rutin setelah membandingkan biaya antar penyedia.
Tantangan utama ada pada biaya awal sewa apartemen dan potongan pajak penduduk (住民税, juuminzei) yang baru muncul di tahun kedua.
Dengan pemahaman sejak awal, biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang bisa dikelola lebih baik dan tidak lagi menjadi misteri.
Sumber:
@ohayo_jepang 📣 Enaknya Punya Anak di Jepang: Tunjangannya Banyak Banget! Mulai dari persalinan gratis sampai tunjangan bulanan sampai anak umur 18 tahun — warga Jepang (dan bahkan warga asing yang tinggal di Jepang) benar-benar didukung negara saat punya anak! Berikut ini rincian dukungan dari pemerintah Jepang 👇 🍼 1. Biaya Persalinan Normal Gratis Mulai 2026 Mulai April 2026, biaya persalinan normal akan ditanggung penuh lewat sistem asuransi publik — khusus untuk warga negara Jepang. 💸 Sebelumnya, melahirkan di Jepang bisa menghabiskan sekitar 518.000 yen (±Rp 58 juta). 📌 Saat ini, pemerintah sudah memberi tunjangan melahirkan sebesar 500.000 yen (The Straits Times, 14/5/2025), tapi nilainya belum selalu cukup. Lewat sistem baru ini, kekurangannya akan ditutup sepenuhnya. 👩⚕️ 2. Perlindungan Ibu Hamil & Menyusui di Tempat Kerja Bukan cuma cuti melahirkan yang dibayar, ibu-ibu juga dilindungi lewat aturan hukum berikut: ✅ Dilarang bekerja 6 minggu sebelum HPL & 8 minggu setelah melahirkan ✅ Tetap dapat 2/3 gaji selama cuti ✅ Tidak boleh di-PHK karena hamil atau menyusui ✅ Berhak atas jam kerja fleksibel & izin kontrol kehamilan ✅ Boleh dipindah ke pekerjaan yang lebih ringan 🛡️ Yang keren, semua ini berlaku juga buat pekerja asing. Perlindungan ini bukan cuma kebijakan kantor, tapi dilindungi UU. 👶 3. Tunjangan Anak Sampai Umur 18 Tahun Orang tua (baik WN Jepang maupun WNA) bisa menerima: 💰 Tunjangan bulanan 10.000–15.000 yen per anak 📆 Berlaku hingga 31 Maret setelah ulang tahun anak ke-15 📈 Akan diperpanjang sampai usia 18 tahun mulai hasil revisi UU Juni 2024 (Sumber: NHK Japan, 5/6/2024) Semua ini jadi bentuk nyata dukungan negara terhadap orang tua dan anak-anak di Jepang. 🗨️Polling: Menurut kamu, di Indonesia perlu nggak tunjangan anak kayak di Jepang? 🔘 Perlu bangeeet… in this economy 😮💨 🔘 Gak perlu sih, bukan itu masalah utamanya. Kreator Konten: Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: Faesal Mubarok, Ignatio Edro, Editor: Yuharrani Aisyah #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #Tinggaldijepang #BudayaJepang ♬ Sing To Me - Jhené Aiko