Pengiriman uang (送金, soukin) ke Indonesia dilakukan secara terjadwal dan bukan lagi spontan, setelah membandingkan biaya antar penyedia layanan.
Dengan pola ini, biaya hidup pekerja Indonesia di Jepang bisa lebih terkendali dan terencana.
Contoh konservatif berikut bukan kisah pribadi, melainkan sintesis dari data resmi dan pola umum pekerja lajang di Tokyo.
Dengan upah minimum Tokyo 1.226 yen per jam, gaji kotor bulanan berkisar antara 196.160–215.776 yen.
Potongan gaji meliputi pensiun sekitar 9,15 persen, asuransi kesehatan 5 persen, asuransi ketenagakerjaan 0,55 persen, serta pajak penghasilan (所得税, shotokuzei).
Pajak penduduk (住民税, juuminzei) baru berlaku mulai tahun kedua bekerja.
Opsi tempat tinggal misalnya asrama perusahaan (寮, ryou) dengan biaya masuk minimal, atau unit UR (都市再生機構, toshi saisei kikou) yang bebas biaya reikin dan agen.
Fokus pengeluaran harian meliputi belanja bahan makanan, memasak di rumah, kartu transportasi (定期券, teikiken) atau sepeda, SIM murah (格安SIM, kakuyasu SIM), serta remitansi (送金, soukin) yang direncanakan.
Jika mengacu pada survei FIES, rata-rata pengeluaran rumah tangga lajang 169.547 yen per bulan, sehingga tabungan puluhan ribu yen per bulan masih realistis di tahun pertama sebelum pajak penduduk dimulai.
Pada tahun kedua, tingkat tabungan biasanya menurun karena tambahan pajak penduduk, sehingga pekerja perlu menyesuaikan kembali pola pengeluaran.