Penyebab kecelakaan sangat beragam, mulai dari kurangnya informasi cuaca, sikap terlalu santai seperti turis, minim peralatan, hingga jadwal yang terlalu ketat.
Tidak sedikit pula pendaki yang terlalu percaya diri dan menganggap diri mereka tidak akan mengalami masalah.
Sejak 2013, diberlakukan “Guidelines for Ensuring Safety When Climbing Mt. Fuji” untuk mencegah insiden.
Aturan tersebut meliputi larangan mendaki bagi yang tidak sepenuhnya siap, kewajiban menyerahkan rencana pendakian, serta membawa toilet portabel bagi pendaki di luar musim.
Penutupan jalur resmi dan penerapan aturan ketat bertujuan melindungi keselamatan pendaki serta menjaga kelestarian Gunung Fuji.
Pihak pengelola berharap pendaki mematuhi regulasi dan menahan diri dari pendakian berbahaya.
Keselamatan selalu lebih penting dibandingkan ambisi mencapai puncak.
Gunung Fuji akan kembali dibuka pada musim panas mendatang.
Hingga saat itu, seluruh pihak diimbau untuk mematuhi aturan agar tidak terjadi lagi kecelakaan di gunung ikonik Jepang ini.
Sumber:
@ohayo_jepang Kalau di Indonesia brosur sering banget ditolak, di Jepang justru orang dengan senang hati nerima nya. Kenapa? Karena brosur yang didalamnya ada iklan, promo, sampai kupon diskon dari berbagai bisnis ini di berikan dengan tisu gratis. Di Jepang, tisu gratis = strategi marketing 🎯 Daripada bagi brosur biasa yang sering dibuang, promosi lewat tisu dianggap lebih efektif—soalnya tisu pasti dipakai, dan iklannya bisa ikut kebaca! Tapi jangan heran kalau kamu ke Jepang dan nggak selalu dikasih. Biasanya, yang dibagiin tisu itu ditargetin ke warga lokal, karena mereka dianggap lebih relevan sama iklannya. Jadi kalau kamu ke Jepang terus dikasih tisu, ambil aja... siapa tahu ada diskonan 😆 Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang