OHAYOJEPANG - Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (MAFF) menyampaikan bahwa kebutuhan beras pokok di Jepang hingga Juni 2026 bisa lebih tinggi dari perkiraan awal.
Permintaan beras diperkirakan mencapai 7,11 juta ton, atau naik sekitar 380.000 ton, setelah memperhitungkan konsumsi turis asing dan faktor lain.
Tahun lalu, kementerian sempat memperkirakan permintaan hanya 6,73 juta ton.
Perkiraan itu dibuat dengan asumsi konsumsi beras per kapita terus menurun, seiring berkurangnya jumlah penduduk dan meningkatnya popularitas roti sebagai makanan sehari-hari.
Namun, perkiraan terbaru menunjukkan angka yang lebih besar.
Menurut rata-rata survei rumah tangga lima tahun terakhir dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, kebutuhan beras tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 6,97 hingga 7,11 juta ton.
Baca juga:
Melansir Kyodo News (11/9/2025), sejalan dengan meningkatnya kebutuhan, produksi beras untuk panen 2025 juga diperkirakan lebih tinggi.
Kementerian memproyeksikan hasil panen mencapai 7,28 juta hingga 7,45 juta ton.
Peningkatan penanaman padi dilakukan sebagai respons terhadap kekurangan pasokan yang terjadi tahun lalu.
Ada hal baru dalam perhitungan kali ini.