Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Travelling Tips

10 Tips Liburan Pertama Kali ke Jepang, Bikin Itinerari sampai Beli Kartu Transportasi

Kompas.com - 10/09/2025, 16:29 WIB

OHAYOJEPANG - Pertama kali ke Jepang pasti jadi pengalaman yang bikin antusias sekaligus sedikit deg-degan.

Ada banyak hal yang perlu disiapkan sejak di Indonesia agar liburan berjalan lancar.

Mulai dari riset destinasi, bujet, hingga pakaian sesuai musim, semua punya peran penting.

Sebelum memutuskan ke Jepang hal penting yang wajib disiapkan adalah paspor yang masih berlaku minimal enam bulan, visa bila diwajibkan, tiket pesawat, bukti asuransi perjalanan, dan alamat penginapan.

Berikut 10 tips liburan yang bisa jadi panduan saat kamu pertama kali ke Jepang.

Baca juga:

1. Riset dan Bikin Itinerari

Langkah pertama sebelum liburan ke Jepang adalah melakukan riset sederhana mengenai tempat wisata, tempat kuliner, dan musim.

Tentukan kota yang akan kamu kunjungi dan durasi tinggal.

Apabila baru pertama kali ke Jepang, sebaiknya pilih kota yang banyak dikunjungi wisatawan Indonesia.

Apabila berencana untuk liburan selama lebih kurang lima hari enam malam, kamu dapat mengunjungi setidaknya empat kota.

Tokyo, Yokohama, Osaka, dan Kyoto misalnya.

Setelah menentukan kota tujuan, pilih penginapan, tempat wisata, dan tempat kuliner yang hendak dikunjungi.

Sebaiknya pilih tempat wisata dan kuliner dalam satu area dan mudah dicapai dari penginapan dengan jalan kaki atau naik kereta berdurasi pendek agar tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di jalan.

Berjalan-jalan di Asakusa, misalnya.

Kamu dapat berkunjung ke Kuil Sensoji, naik jinrikisha alias becak yang ditarik orang, belanja di Nakamise-dori, dan makan di restoran tempura legendaris Sansada.

Ilustrasi uang yen kertas dan koin. Penting membawa uang tunai buat transaksi di Jepang.
Ilustrasi uang yen kertas dan koin. Penting membawa uang tunai buat transaksi di Jepang.

2. Tentukan Bujet dan Tukar Uang

Tentukan bujet selama jalan-jalan di Jepang.

Setelah itu, tukar uang rupiah ke yen saat di kantor penukaran uang atau beberapa bank di Indonesia.

Riset dulu kurs yen kemudian tanyakan ke money changer berapa kurs yen di kantor mereka.

Satu tempat dengan tempat lainnya biasanya ada perbedaan kurs.

Kamu dapat menukar uang di tempat yang kursnya sesuai kemauan.

Sebenarnya, kamu juga bisa mengambil uang di ATM tertentu di Jepang contohnya di Seven Bank atau JP Bank.

Namun, bakal dikenai biaya admin sekitar Rp 30.000.

Di samping itu, hanya kartu ATM dengan tanda khusus yang bisa digunakan untuk menarik uang rupiah di Jepang. Biasanya bertanda Visa atau Mastercard.

Orang Jepang hanami sakura di taman depan Kastil Himeji, Jepang.
Orang Jepang hanami sakura di taman depan Kastil Himeji, Jepang.

3. Pelajari Percakapan Dasar

Liburan ke Jepang memang tidak wajib menguasai bahasa Jepang.

Namun, ada baiknya mengetahui atau latihan percakapan sederhana.

Siapkan juga aplikasi Google Lens atau Google Translate di ponsel.

Ada juga cara lain ketika sedang beli oleh-oleh.

Gunakan Google Translate, ketik apa yang mau dibeli atau ditanyakan, kemudian tunjukkan ke penjual.

Setidaknya kuasai percakapan dasar untuk dipraktikkan di bandara.

Kalimat yang bisa kamu ucapkan di konter check-in:

  • Kore wa watashi no pasupooto desu.” (これは私のパスポートです)
    Artinya: Ini paspor saya.

Di bandara, sebagian besar sudah menyediakan petunjuk multibahasa.

Beberapa istilah penting yang bisa dicatat:

  • Paspor → pasupooto (パスポート)

  • Boarding pass → toujouken (搭乗券)

  • Nomor gerbang → geeto bangou (ゲート番号)

  • Bagasi → nimotsu (荷物)

Catat juga nomor gerbang dan terminal dalam Bahasa Inggris dan Jepang.

Kalau bingung, tanya dengan kalimat ini:

  • “Sumimasen, kono geeto wa doko desu ka?”
    Artinya: Permisi, di mana gerbang ini?

Di pesawat, gunakan waktu untuk membaca kartu keselamatan, mendengar pengumuman, membaca menu, atau menonton film Jepang.

Kalau kamu mau minta air minum, katakan:

  • “Mizu o kudasai.” (水をください)
    Artinya: Boleh tolong ambilkan air putih untuk saya?

Setelah tiba di Jepang, kamu akan melewati imigrasi dan bea cukai.

Beberapa pertanyaan yang mungkin diajukan:

  • “Hōmon no mokuteki wa nan desu ka?” (訪問の目的は何ですか?) → Apa tujuan kunjungan Anda?

  • “Nihon ni dono gurai taizai shimasu ka?” (日本にどのぐらい滞在しますか?) → Berapa lama Anda akan tinggal?

Begitu mulai jalan-jalan, praktikkan percakapan sederhana seperti:

  • Di toko: “Kore o kudasai.” -> Saya mau yang ini.

  • Di stasiun: “Tokyo eki wa doko desu ka?” -> Di mana Stasiun Tokyo?

  • Saat pesan makanan: “Rāmen o hitotsu onegaishimasu.” -> Satu ramen, tolong.

Colokan listrik di Jepang berupa tipe A dengan tegangan listrik umumnya 100 V.
Colokan listrik di Jepang berupa tipe A dengan tegangan listrik umumnya 100 V.

4. Siapkan Colokan Listrik

Colokan di Indonesia adalah tipe F; dua bulatan kecil bersebelahan, sedangkan colokan di Jepang tipe A; dua lempengan paralel datar.

Kamu dapat membeli colokan tipe A di toko listrik besar.

Ada yang modelnya satu colokan dan stopkontak.

Harga colokan tipe A mulai dari Rp 30.000.

Disarankan untuk membawa stopkontak tipe A sehingga tidak perlu gantian saat mengisi daya ponsel, charger portable, laptop, dan kamera digital.

Cari tahu juga apakah tempat menginap menyediakan adapter.

Bila tersedia, kamu bisa saja tidak membawa colokan.

Jangan mengisi daya di sembarang tempat ketika berada di restoran, mal, atau tempat umum.

Baca juga:

Contoh saran baju musim dingin di Jepang seperti yang dipakai pasangan di Gero Onsen ini.
Contoh saran baju musim dingin di Jepang seperti yang dipakai pasangan di Gero Onsen ini.

5. Pilih Pakaian Sesuai Musim

Bila kamu liburan di Jepang saat musim dingin, sebaiknya membawa pakaian dan perlengkapan hangat.

Jumlahnya sesuaikan dengan durasi liburan.

Contohnya satu mantel tebal dan satu jaket downtown atau satu sweater tebal.

Pasalnya, jenis pakaian tersebut bakal menggelembung saat dilipat sehingga bikin penuh koper.

Celana ganti juga cukup membawa tiga atau empat untuk itinerari lima hari enam malam.

Paling penting membawa lebih dari satu longjohn atasan dan bawahan karena menempel langsung dengan tubuh sehingga sebaiknya ganti setiap hari.

Kamu bisa mengurangi bawaan dengan tidak membawa pakaian tidur karena hotel di Jepang biasanya menyediakan piama.

Pastikan tentang ketersediaan piama dengan mengecek situs hotel yang dituju.

Cek apakah tempat menginap menyediakan mesin cuci di dalam kamar.

Apabila tersedia, kamu dapat membawa baju lebih sedikit dengan menerapkan metode cuci-kering-pakai.

Bawa juga sepatu yang nyaman untuk jalan karena berwisata di Jepang biasanya bakal lebih banyak jalan kaki.

Pilih sepatu dengan sol empuk atau sepatu boots jika pergi ke kota yang bersalju.

Pasalnya, jalanan kota yang bersalju umumnya licin sehingga memerlukan sol antiselip agar tidak terpeleset.

Redbrick Warehouse, tujuan wisata di Yokohama, Jepang. (KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH)
Redbrick Warehouse, tujuan wisata di Yokohama, Jepang. (KOMPAS.COM/YUHARRANI AISYAH)

6. Bawa Tas Kecil untuk Barang Penting

Disarankan membawa tas punggung kecil atau tas tangan untuk menyimpan barang dan dokumen penting.

Dompet, ponsel, dan paspor, misalnya.

Sebaiknya, tempatkan kartu untuk membeli tiket kereta di spot yang cepat dijangkau.

Pasalnya, saat tap in atau tap out harus sesegera mungkin, menghindari antrean menumpuk.

Siapkan juga tas khusus untuk menyimpan oleh-oleh.

Pastikan bawaan dari Jepang ke Indonesia tidak melebihi kapasitas bagasi pesawat.

7. Siapkan Botol Air Saat Bepergian

Apabila terbiasa menggunakan air untuk membersihkan diri usai buang air kecil/besar, sebaiknya bawa air botol.

Toilet umum di Jepang terkenal dengan banyak tombol bidet.

Namun, tidak semua toilet umum menyediakan bidet melainkan hanya tisu.

Ada toilet umum di shinkansen dan area Kuil Kiyomizu tidak tersedia tombol bidet.

Dari Indonesia, disarankan untuk membawa botol kosong karena ada batas bawaan cairan di bandara.

Sampai di Jepang, kamu bisa mengisi botol itu dengan air mentah.

8. Bawa WiFi Portabel

Jaringan WiFi tersedia di banyak tempat publik di Jepang.

Namun, koneksi WiFi di beberapa daerah terpencil mungkin susah atau bahkan tidak ada.

Salah satu opsi koneksi internet adalah WiFi saku yang bisa kamu sewa di Indonesia misalnya di kios bandara besar dengan tarif bervariasi.

Opsi lainnya adalah membeli kartu SIM yang tersedia di banyak bandara besar dengan beragam tarif dan kapasitas kuota.

Beberapa penyedia kartu SIM bahkan bisa dibeli di Indonesia untuk kemudian dipasang setelah tiba di Jepang.

9. Belanja Makanan di Mini Market

Membeli makanan di mini market cukup praktis dan ramah di kantong.

Jika di restoran harga makanan berkisar 500-1.000 yen, makanan berat di mini market bisa didapatkan kurang dari 300 yen.

Di beberapa mini market atau supermarket, makanan juga sering didiskon setelah pukul 20.00 dengan potongan harga yang cukup besar.

Kartu penumpang atau komuter (atas) dan kartu Suica, PASMO, Rinkai yang harus registrasi (bawah).
Kartu penumpang atau komuter (atas) dan kartu Suica, PASMO, Rinkai yang harus registrasi (bawah).

10. Beli Kartu Transportasi

Kartu serbaguna IC Card wajib dimiliki wisatawan yang ingin bepergian di Jepang, terutama untuk transportasi publik seperti kereta dan bus.

IC Card dapat dibeli di sejumlah bandara atau stasiun besar, lalu diisi ulang di vending machine di minimarket atau stasiun.

Jenis IC Card berbeda-beda tergantung wilayah yang dikunjungi.

Dua jenis yang populer di kalangan wisatawan adalah Welcome Suica dan Pasmo.

Selain untuk transportasi publik, IC Card juga bisa dipakai berbelanja di banyak toko.

Baca juga:

Sumber contoh percakapan:

  • NHK World (https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/learnjapanese/)
@ohayo_jepang Jepang Masih Cash Only?! 😳 Udah kebiasaan cashless? Jangan kaget kalau ke Jepang! Meski teknologinya super maju, masih banyak tempat yang cuma nerima uang tunai, lho! Dari restoran kecil sampai kuil, gesek kartu? Nggak bisa! Jadi, sebelum liburan, pastiin bawa yen cash biar nggak ribet~ Gimana nih, tim cash atau cashless? Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.