Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Bahasa

8 Nama Pekerjaan dalam Bahasa Jepang Lengkap dengan Contoh Kalimat Sehari-hari

Kompas.com - 04/09/2025, 19:52 WIB

OHAYOJEPANG - Mengetahui nama pekerjaan dalam bahasa Jepang sangat membantu bagi siapa saja yang baru belajar bahasa ini.

Kosakata tentang profesi sering muncul dalam percakapan sehari-hari, baik saat berkenalan maupun membicarakan pekerjaan orang lain.

Dengan memahami contoh frasa dasar, kamu tidak hanya mengenal artinya, tetapi juga cara penggunaannya dalam kalimat nyata.

Berikut beberapa contoh pekerjaan umum dalam bahasa Jepang yang bisa kamu pelajari.

Baca juga:

Daftar Pekerjaan Umum

Berikut beberapa nama pekerjaan dalam bahasa Jepang yang sering muncul dalam percakapan sehari-hari:

  1. 医者 (isha) – Artinya “dokter”.
    Contoh: 彼は有名な医者です。 (Kare wa yūmei na isha desu.) — Dia adalah dokter terkenal.

  2. 先生 (sensei) – Umumnya diterjemahkan sebagai “guru”, tetapi juga digunakan sebagai sapaan hormat untuk dokter, pengacara, seniman, atau politisi.
    Contoh: 山田先生は私の日本語の先生です。 (Yamada-sensei wa watashi no Nihongo no sensei desu.) — Yamada-sensei adalah guru bahasa Jepang saya.

  3. 看護師 (kangoshi) – Berarti “perawat”.
    Contoh: 彼女は病院で看護師として働いています。 (Kanojo wa byōin de kangoshi to shite hataraiteimasu.) — Dia bekerja sebagai perawat di rumah sakit.

  4. 会社員 (kaishain) – Artinya “pegawai perusahaan” atau “karyawan kantor”.
    Contoh: 彼は東京で会社員をしています。 (Kare wa Tōkyō de kaishain o shiteimasu.) — Dia bekerja sebagai karyawan di Tokyo.

  5. 警察官 (keisatsukan) – Artinya “polisi”.
    Contoh: 警察官に道を聞きました。 (Keisatsukan ni michi o kikimashita.) — Saya bertanya arah kepada polisi.

  6. 公務員 (kōmuin) – Digunakan untuk menyebut “pegawai negeri” atau “pegawai pemerintah”.
    Contoh: 兄は公務員になりました。 (Ani wa kōmuin ni narimashita.) — Kakak saya menjadi pegawai negeri.

  7. 弁護士 (bengoshi) – Berarti “pengacara”.
    Contoh: 弁護士に相談した方がいいです。 (Bengoshi ni sōdan shita hō ga ii desu.) — Sebaiknya berkonsultasi dengan pengacara.

  8. エンジニア (enjinia) – Kata serapan dari bahasa Inggris untuk “insinyur”, baik perangkat lunak maupun mesin.
    Contoh: 彼はソフトウェアエンジニアです。 (Kare wa sofutowea enjinia desu.) — Dia adalah insinyur perangkat lunak.

Ilustrasi guru sedang mengajar siswa sekolah menengah atas (SMA) di Jepang.
Ilustrasi guru sedang mengajar siswa sekolah menengah atas (SMA) di Jepang.

Fakta Menarik Seputar Pekerjaan di Jepang

1. Makna Lebih Dalam dari “Sensei”

Kata 先生 (sensei) secara harfiah berarti “orang yang lahir lebih dulu”.

Dalam budaya Jepang, sebutan ini digunakan untuk menyapa seseorang yang dihormati karena keahlian atau pengalamannya, tidak hanya guru sekolah.

Dokter, pengacara, politisi, bahkan seniman seperti mangaka pun bisa dipanggil sensei. Misalnya, Osamu Tezuka dikenal luas sebagai “Tezuka-sensei”.

2. Profesi yang Netral Gender

Dulu, istilah untuk perawat perempuan adalah 看護婦 (kangofu).

Namun, kini istilah yang dipakai adalah 看護師 (kangoshi), yang berlaku untuk semua gender.

Perubahan ini mencerminkan nilai di dunia kerja Jepang yang semakin inklusif.

3. Profesi dalam Katakana

Banyak profesi modern ditulis dengan katakana sebagai bentuk serapan bahasa Inggris, misalnya エンジニア (enjinia), プログラマー (puroguramā), dan デザイナー (dezainā).

Istilah tersebut lazim dipakai di dunia kreatif dan industri teknologi.

Cara Menyebut Pekerjaan dalam Percakapan

Dalam percakapan, kamu bisa menggunakan beberapa pola kalimat sederhana berikut:

Watashi wa isha desu. (私は医者です。)- Saya adalah seorang dokter.

Watashi wa kaishain o shiteimasu. (会社員をしています。)- Saya bekerja sebagai pegawai kantor.

Jika menyebutkan profesi orang lain, sebaiknya tambahkan akhiran -san atau -sensei setelah nama orang tersebut sebagai bentuk sopan santun.

Hindari menyebut profesi secara langsung tanpa nama, kecuali dalam konteks formal seperti surat lamaran kerja atau CV.

Sumber:

  • Minna no Nihongo (https://www.minna-no-nihongo.com/)
  • NHK World (https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/learnjapanese/)
  • Japanese Language Proficiency Test/JLPT
    https://www.jlpt.jp/e/
    https://www.jlpt-japanese-study.com/?p=380

Penulis: Karaksa Media Partner (Juni 2025)

@ohayo_jepang Pejabat Jepang salah ngomong lah kok langsung mundur?! 🙇‍♂️ Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Jepang Taku Etō mundur gara-gara slip of the tongue alias salah ngomong. 
Saat harga beras naik gila-gilaan, dia malah bilang: “Saya nggak pernah beli beras, selalu dikasih pendukung.” Publik langsung ngamuk karena dianggap nggak punya empati. Hasilnya, nggak lama, beliau pun resmi mengundurkan diri (The Japan Times, 20 Mei 2025). 🔑 Kenapa bisa segampang itu mundur?
Karena di Jepang ada budaya tanggung jawab (resign when at fault):
➡️ Saat pejabat melanggar kepercayaan publik, mundur dianggap langkah terhormat.
➡️ Bukan cuma politik, tapi juga bentuk pertanggungjawaban moral.
➡️ Makanya ada istilah: daijin o jinin suru (mengundurkan diri sebagai menteri) & sekinin o toru (mengambil tanggung jawab). Di Jepang, mundur bukan selalu karena tidak bisa bertahan, tapi sering jadi cara menjaga integritas diri sekaligus menyelamatkan muka institusi/partai. 
Gak heran, sejak 2000, 10 dari 33 Menteri Pertanian Jepang mundur gara-gara kasus atau komentar sensitif. Fyi nih, sistem parlementer Jepang juga bikin pergantian menteri relatif lebih mudah dibanding negara presidensial seperti U.S.
Itulah kenapa budaya “mundur” sudah jadi bagian dari politik moral Jepang. Polling: Kalau di Indonesia, budaya kayak gini sebaiknya ada juga nggak? Kreator Konten: Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.