Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Bahasa

8 Nama Pekerjaan dalam Bahasa Jepang Lengkap dengan Contoh Kalimat Sehari-hari

Kompas.com - 04/09/2025, 19:52 WIB

Istilah tersebut lazim dipakai di dunia kreatif dan industri teknologi.

Cara Menyebut Pekerjaan dalam Percakapan

Dalam percakapan, kamu bisa menggunakan beberapa pola kalimat sederhana berikut:

Watashi wa isha desu. (私は医者です。)- Saya adalah seorang dokter.

Watashi wa kaishain o shiteimasu. (会社員をしています。)- Saya bekerja sebagai pegawai kantor.

Jika menyebutkan profesi orang lain, sebaiknya tambahkan akhiran -san atau -sensei setelah nama orang tersebut sebagai bentuk sopan santun.

Hindari menyebut profesi secara langsung tanpa nama, kecuali dalam konteks formal seperti surat lamaran kerja atau CV.

Sumber:

  • Minna no Nihongo (https://www.minna-no-nihongo.com/)
  • NHK World (https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/learnjapanese/)
  • Japanese Language Proficiency Test/JLPT
    https://www.jlpt.jp/e/
    https://www.jlpt-japanese-study.com/?p=380

Penulis: Karaksa Media Partner (Juni 2025)

@ohayo_jepang Pejabat Jepang salah ngomong lah kok langsung mundur?! 🙇‍♂️ Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Jepang Taku Etō mundur gara-gara slip of the tongue alias salah ngomong. 
Saat harga beras naik gila-gilaan, dia malah bilang: “Saya nggak pernah beli beras, selalu dikasih pendukung.” Publik langsung ngamuk karena dianggap nggak punya empati. Hasilnya, nggak lama, beliau pun resmi mengundurkan diri (The Japan Times, 20 Mei 2025). 🔑 Kenapa bisa segampang itu mundur?
Karena di Jepang ada budaya tanggung jawab (resign when at fault):
➡️ Saat pejabat melanggar kepercayaan publik, mundur dianggap langkah terhormat.
➡️ Bukan cuma politik, tapi juga bentuk pertanggungjawaban moral.
➡️ Makanya ada istilah: daijin o jinin suru (mengundurkan diri sebagai menteri) & sekinin o toru (mengambil tanggung jawab). Di Jepang, mundur bukan selalu karena tidak bisa bertahan, tapi sering jadi cara menjaga integritas diri sekaligus menyelamatkan muka institusi/partai. 
Gak heran, sejak 2000, 10 dari 33 Menteri Pertanian Jepang mundur gara-gara kasus atau komentar sensitif. Fyi nih, sistem parlementer Jepang juga bikin pergantian menteri relatif lebih mudah dibanding negara presidensial seperti U.S.
Itulah kenapa budaya “mundur” sudah jadi bagian dari politik moral Jepang. Polling: Kalau di Indonesia, budaya kayak gini sebaiknya ada juga nggak? Kreator Konten: Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.