Ia juga menekankan pentingnya hubungan antarmasyarakat atau people to people antara Indonesia dan Jepang, selain hubungan antarpemerintah.
“Melalui berbagai karya yang diciptakan, saya berharap WNI dapat menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa pekerja keras, taat peraturan, ramah terhadap seluruh umat manusia, dan siap berkolaborasi dengan masyarakat Jepang,” ujar Maria.
Usai upacara bendera, para peserta melanjutkan kegiatan dengan bersilaturahmi di area Sekolah Indonesia Tokyo.
WNI dan tamu undangan menikmati aneka kuliner khas nusantara seperti mie bakso, sate Padang, batagor, pempek, dan kue jajanan pasar.
Selain sajian kuliner, panggung hiburan turut meramaikan acara silaturahmi.
Tiga orang WNI tampil membawakan lagu sebagai pemenang lomba karaoke virtual yang digelar dalam rangka HUT ke-80 RI oleh KBRI Tokyo.
Pengunjung juga diajak menyaksikan karya-karya pemenang lomba video pendek yang melibatkan WNI dari seluruh Jepang.
Ami, seorang warga Pekalongan yang hadir langsung di Tokyo, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini sekaligus mempromosikan batik khas daerahnya.
“Sengaja saya hadir di Tokyo sekalian ikut dalam kegiatan Kemerdekaan KBRI Tokyo. Senang sekali bisa melihat kegembiraan teman-teman WNI yang sangat guyub di sini,” ungkap Ami.
Siti Fatimah, ibu dari salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera KBRI Tokyo, Rizky Akbar Gunawan, juga menyampaikan rasa bangga dan syukurnya.