Hal itu untuk mewujudkan perdamaian sejati dan menumbuhkan kesadaran damai di tingkat akar rumput.
Tiga hari setelah Hiroshima, pada 9 Agustus 1945, bom atom kedua menghantam Nagasaki dan menewaskan lebih dari 210.000 orang di kedua kota hingga akhir tahun itu.
Enam hari setelah pemboman di Nagasaki, Jepang menyerah kepada Sekutu dan Perang Dunia II pun berakhir.
Tahun ini, Nagasaki juga mencatat rekor kehadiran lebih dari 100 negara dan wilayah untuk upacara peringatan yang digelar pada Sabtu lalu.
Pemerintah kota mengundang semua negara dan wilayah yang memiliki misi diplomatik di Jepang atau kantor perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Taiwan juga diundang untuk pertama kalinya.
Wali Kota Nagasaki, Shiro Suzuki, berharap para tamu dapat menyaksikan langsung bukti nyata dampak kemanusiaan dari penggunaan senjata nuklir.
Setiap tahun, Hiroshima dan Nagasaki menggelar upacara peringatan untuk mengenang korban dan mendoakan perdamaian abadi.
Jumlah hibakusha, sebutan resmi bagi penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, kini tinggal 99.130 orang per Maret lalu.
Untuk pertama kalinya, jumlah ini berada di bawah 100.000 orang. Rata-rata usia mereka kini di atas 86 tahun.