Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Jejak Bom Atom dalam Budaya Populer Jepang, Dari Godzilla hingga Anime

Kompas.com - 04/08/2025, 16:22 WIB

Dalam novelnya The Emissary (2014), Tawada mengeksplorasi kondisi setelah sebuah bencana besar yang tak disebutkan secara eksplisit.

Kisah ini terinspirasi oleh hubungan antara bom atom, bencana nuklir Fukushima, dan penyakit Minamata, keracunan merkuri massal akibat polusi industri pada 1950-an.

Bagi Tawada, kisah tersebut bukan peringatan, melainkan pesan harapan bahwa keadaan bisa memburuk, tetapi akan menemukan cara untuk bertahan.

Proyeksi mapping TOKYO GODZILLAs di Tokyo.
Proyeksi mapping TOKYO GODZILLAs di Tokyo.

Wujud Ketakutan dalam Bentuk Godzilla

Salah satu simbol paling ikonik dari kecemasan nuklir Jepang adalah Godzilla.

Makhluk prasejarah ini digambarkan bangkit akibat uji coba bom hidrogen Amerika Serikat di Pasifik.

Menurut Tsutsui, monster seperti Godzilla diperlukan “untuk memberi wajah dan bentuk bagi ketakutan abstrak”—dalam hal ini, energi atom dan radiasi.

Film Godzilla pertama pada 1954 bahkan membuat banyak penonton menangis di bioskop.

Diketahui pula bahwa kulit Godzilla dirancang menyerupai jaringan parut keloid pada para penyintas bom Hiroshima dan Nagasaki.

Meskipun tema nuklir menjadi latar belakang utama di awal, film-film selanjutnya mulai mengurangi sorotan terhadap isu tersebut agar lebih dapat diterima oleh penonton internasional, terutama dari Amerika.

Namun, tema itu tetap hidup, seperti dalam Shin Godzilla (2016) yang dipandang sebagai kritik terhadap respons pemerintah Jepang terhadap bencana Fukushima.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.