Ciri khas dari tarian ini adalah penggunaan lagu “Yosakoi Naruko Dancing” dan alat naruko yang wajib dibawa setiap penari.
Menariknya, meski dua unsur ini wajib ada, tim-tim bebas berkreasi dalam memilih musik, kostum, hingga tema.
Di beberapa daerah, Yosakoi bahkan dikembangkan dengan sentuhan lokal.
Salah satunya di Sapporo yang punya versi Sōran, memadukan lagu rakyat daerah setempat.
Inilah keunikan Yosakoi, meski berakar dari tradisi, tarian ini terbuka terhadap inovasi.
Setiap tim membawa warna dan cerita sendiri, membuat pertunjukannya tak pernah membosankan.
Saat bulan Agustus tiba, Prefektur Tokushima berubah jadi panggung raksasa untuk Awa Odori.
Ratusan penari yang tergabung dalam kelompok ren menari berbaris di jalan-jalan kota, mengikuti alunan shamisen dan drum yang khas.
Tarian ini berasal dari arak-arakan pedagang di masa lalu, kini menjadi perayaan besar yang penuh semangat kebersamaan.
Festival Awa Odori biasanya dibuka pada 9 Agustus di Kota Naruto, lalu dilanjutkan di berbagai kota lain di Tokushima.