Dua situs warisan dunia di Jepang, Kumano Nachi Taisha dan Seiganto-ji di Nachikatsuura, Prefektur Wakayama, masuk daftar “The World’s Greatest Places 2025” versi majalah TIME.
Keduanya terpilih dalam kategori Places to Visit, atau tempat yang patut dikunjungi.
Dari 49 destinasi yang diumumkan TIME di seluruh dunia, Kumano Nachi Taisha dan Seiganto-ji menjadi salah satu wakil dari Jepang yang berhasil mencuri perhatian.
Selain Wakayama, Jepang juga diwakili oleh Nintendo Museum di Kyoto untuk kategori tempat wisata.
Melansir PR Times (3/4/2025), ada pula dua penginapan yaitu Mirukashi Salon di Prefektur Saga dan NIPPONIA Sado Aikawa di Niigata dalam kategori Places to Stay.
Baca juga:
Terpilihnya Kumano Nachi Taisha dan Seiganto-ji bukan datang secara tiba-tiba.
Sejak Maret 2023, kawasan Nachikatsuura telah ditetapkan sebagai model pengembangan destinasi wisata bernilai tambah tinggi untuk wisatawan asing.
Sejak itu, tiga prefektur yaitu Wakayama, Nara, dan Mie bekerja sama untuk mempromosikan kawasan Kii Peninsula sebagai destinasi unggulan di mata wisatawan dari Eropa, Amerika, dan Australia.
Terobosan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi branding bersama.
Pengakuan dari TIME dinilai sebagai hasil nyata dari kerja keras promosi yang sudah dijalankan selama ini.
Apalagi, pada 2024 juga bertepatan dengan 20 tahun sejak kawasan "Sacred Sites and Pilgrimage Routes in the Kii Mountain Range" resmi ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO.
Kumano Nachi Taisha adalah salah satu dari tiga kuil utama Kumano Sanzan, bersama Kumano Hongu Taisha di Tanabe dan Kumano Hayatama Taisha di Shingu.
Kuil ini juga menjadi pusat dari sekitar 4.000 kuil Kumano yang tersebar di seluruh Jepang.
Tempat ini berakar dari kepercayaan terhadap alam. Air terjun Nachi dianggap sebagai perwujudan dewa.
Awalnya, para dewa Kumano disembah di kaki air terjun. Namun pada 317, bangunan kuil dipindahkan ke lokasi yang sekarang.
Di sebelahnya, berdiri Seiganto-ji, sebuah kuil Buddha yang juga menjadi titik awal dari jalur ziarah 33 kuil Kannon di Jepang bagian barat.
Kedua tempat ini menjadi pusat spiritual dan kepercayaan masyarakat Kumano sejak lama.
Salah satu simbol ikonik dari Seiganto-ji adalah menara tiga tingkat berwarna jingga.
Menara ini muncul dalam lukisan kuno Nachi Sankei Mandara yang dibuat 500 tahun lalu.
Setelah menjalani proses renovasi dan pengecatan ulang, menara ini dibuka kembali pada Desember tahun lalu.
Tampilan menara ini yang semakin mencolok di tengah latar hijau hutan dan putihnya air terjun.
Baca juga:
Dalam ulasannya, TIME menyebut kawasan Kii Peninsula sebagai alternatif sunyi dari keramaian kota wisata populer seperti Kyoto.
Padahal jaraknya hanya sekitar satu jam perjalanan.
Wilayah ini menawarkan berbagai destinasi spiritual dan alam yang memikat.
Di antaranya adalah jalur peziarahan Kumano Kodo, pemakaman samurai berlumut di Gunung Koya, hingga jalur bunga sakura sepanjang delapan mil di Gunung Yoshino yang ditanam 1.300 tahun lalu.
Namun, yang dianggap paling memikat adalah air terjun Nachi. Dengan tinggi 133 meter, air terjun ini merupakan yang tertinggi di Jepang.
Letaknya dikelilingi hutan lebat dan 48 air terjun lainnya, menjadikannya tempat bertapa para yamabushi (biksu peziarah gunung).
Sumber:
View this post on Instagram