Apalagi, pada 2024 juga bertepatan dengan 20 tahun sejak kawasan "Sacred Sites and Pilgrimage Routes in the Kii Mountain Range" resmi ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO.
Kumano Nachi Taisha adalah salah satu dari tiga kuil utama Kumano Sanzan, bersama Kumano Hongu Taisha di Tanabe dan Kumano Hayatama Taisha di Shingu.
Kuil ini juga menjadi pusat dari sekitar 4.000 kuil Kumano yang tersebar di seluruh Jepang.
Tempat ini berakar dari kepercayaan terhadap alam. Air terjun Nachi dianggap sebagai perwujudan dewa.
Awalnya, para dewa Kumano disembah di kaki air terjun. Namun pada 317, bangunan kuil dipindahkan ke lokasi yang sekarang.
Di sebelahnya, berdiri Seiganto-ji, sebuah kuil Buddha yang juga menjadi titik awal dari jalur ziarah 33 kuil Kannon di Jepang bagian barat.
Kedua tempat ini menjadi pusat spiritual dan kepercayaan masyarakat Kumano sejak lama.
Salah satu simbol ikonik dari Seiganto-ji adalah menara tiga tingkat berwarna jingga.
Menara ini muncul dalam lukisan kuno Nachi Sankei Mandara yang dibuat 500 tahun lalu.
Setelah menjalani proses renovasi dan pengecatan ulang, menara ini dibuka kembali pada Desember tahun lalu.