Ia mengaku lebih nyaman mengambil langkah berjaga-jaga.
“Lebih mudah untuk menghindari Jepang di bulan Juli, setidaknya dari sudut pandang warga Hong Kong,” ujarnya.
Cheung juga menyebut dirinya percaya pada prediksi feng shui.
Meskipun tidak semua orang bersikap sama, ia memilih tidak mengambil risiko, terutama setelah mendengar ramalan yang terus diperbincangkan sejak awal tahun.
Kekhawatiran yang meluas ikut memukul sektor pariwisata dan penerbangan.
Data Japan National Tourism Organization mencatat, jumlah wisatawan asal Hong Kong yang datang ke Jepang pada Mei 2025 turun 11,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Totalnya menjadi 193.100 orang. Hong Kong pun menjadi satu-satunya pasar utama yang mencatat penurunan pada bulan tersebut.
WWPKG, agen perjalanan asal Hong Kong yang khusus menangani tur ke Jepang, mengalami penurunan pemesanan sejak April.
Menurut Direktur Utama WWPKG, Yuen Chun-ning, pemesanan paket tur ke Jepang turun hingga 50 persen.
Ia bahkan memperkirakan penurunan bisa mencapai 80 persen pada periode Juni hingga Agustus, jika dibandingkan tahun lalu.