"Mau naikin harga, tapi takut pelanggan kabur," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa baru-baru ini ada kabar dari pemerintah Jepang mengenai rencana penurunan harga beras.
Bahkan, ada beras murah seharga 2.000 yen per lima kg (sekitar Rp 200.000).
Namun, beras tersebut sangat sulit didapatkan karena harus antre atau membeli secara daring dan cepat habis.
Sebagai alternatif, ia mulai mempertimbangkan untuk mencari beras jenis lain.
Beberapa rekannya sesama pengusaha restoran menyarankan untuk beralih ke beras dari California atau Australia yang harganya lebih murah.
Meski demikian, ia mengaku belum mencobanya karena masih mengutamakan kualitas beras Jepang yang menurutnya lebih enak.
Menurutnya, peralihan ke beras non-Jepang akan menjadi pilihan jika kondisi harga tidak membaik.
Tantangan serupa juga dirasakan oleh Nurhanifah, diaspora Indonesia yang membuka restoran Padang Amanah Mande di Kanagawa.
Sebagai pengusaha kuliner yang menyajikan masakan Padang, nasi adalah komponen utama dalam hampir semua hidangan, ia mengaku situasi ini membuatnya kewalahan.