Bagi pencari kerja Indonesia, iklan seperti ini perlu diterjemahkan dengan hati-hati, termasuk memahami istilah 正社員 (seishain) yang berarti karyawan tetap, serta 契約社員 (keiyaku-shain) yang berarti karyawan kontrak.
Baca juga:
Setelah memahami dimana iklan lowongan bisa ditemukan, tantangan berikutnya adalah memahami isi dan konteksnya.
Berdasarkan data dan wawancara dari BP2MI serta lembaga penempatan kerja, ada beberapa pola umum:
Banyak iklan lamaran pekerjaan ditulis sepenuhnya dalam bahasa Jepang, bahkan dengan istilah teknis yang jarang ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Jepang dasar.
Misalnya, “社会保険完備” (shakai hoken kanbi) berarti “tersedia asuransi sosial lengkap”, informasi krusial tapi sering terlewat karena keterbatasan bahasa.
Beberapa iklan lowongan pekerjaan PT di Jepang (terutama di bidang manufaktur atau konstruksi) kadang mencantumkan uraian tugas yang terlalu umum, seperti pekerjaan pabrik tanpa rincian spesifik.
Tanpa informasi tambahan dari agen penyalur atau penyelia kerja, pelamar bisa saja salah paham mengenai beban kerja atau shift malam.
Iklan sering mencantumkan persyaratan seperti "pengalaman kerja minimal 3 tahun" atau "kemampuan bahasa Jepang level bisnis" (ビジネスレベル).
Namun tidak dijelaskan apa indikator yang dimaksud. Apakah harus sudah lulus JLPT N2? Atau cukup bisa wawancara saja?
Sebagian besar contoh loker di Jepang hanya mencantumkan “gaji bulanan”, tanpa penjelasan mengenai pajak, biaya asrama, potongan BPJS Jepang, atau biaya pelatihan awal.