Rina sering melihat kemampuan berkomunikasi calon pekerjanya.
Sebisa mungkin pada tahap ini, para pekerja sudah mempersiapkan pemahaman bahasa dan melatih jawaban pada setiap pola pertanyaan yang kemungkinan besar muncul saat wawancara.
“Jadi, Bahasa Jepang itu bukan hanya tulisannya saja. Dia bisa enggak berkomunikasi? Itu yang dilihat,” tuturnya.
Baca juga:
Kesiapan fisik diperlukan bagi calon pekerja yang berminat pada sektor pertanian.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) biasanya akan mempersiapkan ketahanan fisik calon pekerja sektor pertanian.
“Kesiapan fisik juga dilihat, ya. Kan biasanya kalau dari LPK, dia akan dilatih, misalnya dilatih lari dan lain sebagainya. Push-up itu juga dilihat,” ujar Rina.
Calon pekerja sebaiknya mempelajari dan bahkan terlibat langsung dalam praktik pertanian di Indonesia, agar memahami alur kerja di sektor ini, mulai dari proses pembibitan hingga perawatan tanaman.
Menurut Rina, poin ini merupakan aspek paling krusial dalam proses seleksi penerimaan.
Bagian ini menilai sejauh mana calon pekerja memahami dan mampu menjelaskan sistem pertanian saat wawancara.
“Walaupun dia misalnya latar belakangnya bukan pertanian daun bawang, tapi Teh bisa melihat apakah dia ada keseriusan atau ketertarikan terhadap pertanian,” ucap Rina.
“Ini tips ya, Teh suka mengulik lebih dalam ke pembicaraan itu, kalau orang yang concern atau tertarik di pertanian pasti akan memahami,” tambahnya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram