OHAYOJEPANG - Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, menyampaikan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menaikkan biaya visa bagi wisatawan asing.
Menurut Iwaya, biaya visa Jepang saat ini tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat.
Rencana tersebut muncul di tengah meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jepang, terutama didorong oleh melemahnya nilai yen dan lonjakan turis dari China.
Langkah ini bertujuan untuk meninjau kembali kebijakan biaya visa agar lebih sejalan dengan standar internasional tanpa menghambat pariwisata yang sedang tumbuh pesat.
Baca juga:
- Jumlah Turis Asing ke Jepang Tembus 31 Juta, tapi Hadapi Masalah Overtourism
- Jumlah Warga Asing di Jepang Hampir 4 Juta, Paling Banyak dari China
- Liburan ke Jepang 2025 Bisa Jadi yang Terakhir Sebelum Makin Mahal, Ada 7 Aturan Baru
Pemerintah Jepang Tinjau Ulang Biaya Visa
Dalam konferensi pers pada Jumat (17/10/2025), Takeshi Iwaya mengatakan bahwa pemerintah sedang meninjau kebijakan biaya visa saat ini.
Ia menjelaskan bahwa rincian kenaikan masih belum ditentukan, tetapi pembahasan mencakup berbagai faktor seperti dampak terhadap jumlah wisatawan yang datang ke Jepang.
“Kami sedang mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kemungkinan dampak terhadap pariwisata inbound,” kata Iwaya melansir Kyodo News (17/10/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah juga akan memeriksa tarif visa di negara lain untuk dijadikan acuan.
“Saya percaya biaya visa Jepang saat ini cukup rendah,” ujarnya.
Pemerintah dikabarkan menargetkan penyesuaian biaya visa agar setara dengan tarif di Amerika Serikat dan Eropa paling cepat pada tahun fiskal 2026.