Bukan Sekadar Bertarung, Begini Makna Bela Diri di Hari Olahraga Jepang

Kendo, bela diri khas Jepang. DOK. PHOTO-AC

OHAYOJEPANG - Bagi masyarakat Jepang, bela diri bukan sekadar cara bertarung, melainkan tradisi hidup yang menjadi bagian dari identitas budaya dan pendidikan.

Pada Hari Olahraga Jepang, perayaan semangat kebugaran dan sportivitas nasional, kehadiran bela diri seperti judo, kendo, dan sumo terasa kuat dalam olahraga Jepang.

Ketiganya menjadi jembatan antara sejarah, disiplin, dan kebersamaan yang telah membentuk karakter bangsa Jepang selama berabad-abad.

Baca juga:

Dari Akar Samurai ke Kurikulum Sekolah

Pada masa lalu, pedang, tombak, dan teknik tanpa senjata merupakan alat para samurai dalam pertempuran.

Seiring waktu, kemampuan bertarung itu berkembang menjadi sistem pendidikan jasmani dan pembinaan karakter yang terstruktur.

Kini, judo dan kendo tidak hanya dikenal sebagai olahraga, tetapi juga sebagai warisan nilai moral dan spiritual dari budaya Jepang.

Sejak April 2012, pemerintah Jepang mewajibkan pelajaran budo atau bela diri dalam kurikulum pendidikan jasmani di jenjang SMP.

Artinya, para siswa di Jepang mendapatkan pengalaman langsung mempelajari judo, kendo, atau sumo di sekolah mereka.

Kegiatan ini menggabungkan latihan fisik dengan pengenalan budaya tradisional.

Dalam praktik kendo, Federasi Kendo Jepang (All Japan Kendo Federation) menerbitkan bahan ajar dan kurikulum resmi kata untuk memastikan pelatihan berlangsung seragam di sekolah maupun klub komunitas.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!