OHAYOJEPANG - Ketika September tiba di Jepang, pedesaan kembali hidup dengan aktivitas yang sibuk.
Hamparan sawah yang beberapa minggu sebelumnya berwarna hijau berubah menjadi lautan padi keemasan, ladang ubi, serta deretan sayuran siap panen.
Momen musiman ini menjadi bagian penting dari pertanian Jepang.
Hal itu menunjukkan betapa erat kehidupan masyarakat desa terikat dengan tanah tempat mereka hidup.
Baca juga:
Padi merupakan jantung dari pola makan masyarakat Jepang dan tetap menjadi hasil pertanian paling penting secara volume.
Dalam sistem pertanian Jepang, penanaman padi biasanya dimulai pada musim semi dengan proses pemindahan bibit ke sawah antara Mei hingga Juni.
Selama musim panas, padi tumbuh dan menguning sebelum akhirnya siap dipanen pada musim gugur, biasanya antara September hingga November tergantung wilayahnya.
Masa panen ini bukan hanya kegiatan ekonomi, melainkan juga memiliki makna sosial dan budaya yang kuat.
Di berbagai desa, petani mengenakan topi jerami tradisional, memanen secara manual atau menggunakan mesin, lalu mengikat batang padi untuk dikeringkan.
Suara mesin pemanen bergema di antara sawah bertingkat dan dataran luas, menjadi tanda musim panen telah tiba.