Culture Shock WNI di Jepang Hadapi Musim Panas Ekstrem, Untung Banyak Produk Pendingin

Gelombang panas musim panas mencapai rekor tertinggi di Kota Obihiro, Pulau Hokkaido, pada 24 Juli 2025. Pulau Hokkaido di Jepang mengalami cuaca panas ekstrem, dengan suhu tertinggi tercatat di sejumlah kota, sementara otoritas mengeluarkan peringatan sengatan panas di seluruh negeri. AFP/JIJI PRESS

OHAYOJEPANG - Musim panas di Jepang menghadirkan tantangan tersendiri bagi siapa pun yang terbiasa dengan iklim tropis.

Bagi saya yang datang dari Indonesia, panas di Jepang terasa jauh lebih menyengat dari perkiraan.

Perpaduan suhu tinggi dan kelembapan membuat tubuh berkeringat lebih banyak daripada saat berada di tanah air.

Namun, pengalaman pertama menjalani musim panas di Jepang justru membuka mata saya pada kreativitas dan kesiapan warganya menghadapi teriknya cuaca.

Baca juga:

Produk Inovatif untuk Melawan Panas

Di jalanan Jepang, saya melihat banyak orang yang membawa payung bukan hanya untuk hujan, melainkan juga melindungi diri dari sinar matahari.

Tidak sedikit pula yang mengenakan kipas leher portabel atau perangkat pendingin kecil yang praktis.

Hal ini terasa berbeda dengan di Indonesia, di mana payung biasanya hanya dibawa perempuan, sedangkan laki-laki jarang menggunakannya.

Kebanyakan orang di Indonesia masih mengandalkan kipas tangan atau kipas elektrik sederhana.

Rasa penasaran membuat saya masuk ke toko serba ada dan apotek di Jepang.

Di sana, saya menemukan satu rak khusus yang berisi produk-produk pendingin tubuh.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!