Tips Hadapi Musim Panas di Jepang untuk Wisatawan Indonesia, Cegah Heatstroke

Gelombang panas musim panas mencapai rekor tertinggi di Kota Obihiro, Pulau Hokkaido, pada 24 Juli 2025. Pulau Hokkaido di Jepang mengalami cuaca panas ekstrem, dengan suhu tertinggi tercatat di sejumlah kota, sementara otoritas mengeluarkan peringatan sengatan panas di seluruh negeri. AFP/JIJI PRESS

OHAYOJEPANG - Musim panas di Jepang biasanya berlangsung dari Juni hingga Agustus.

Di beberapa wilayah, panas dapat berlanjut hingga pertengahan September.

Bulan Juni ditandai dengan datangnya tsuyu atau musim hujan dengan curah hujan cukup sering.

Setelah itu, Juli dan Agustus dipenuhi suhu udara yang tinggi disertai kelembapan yang terasa menekan.

Bagi wisatawan asal Indonesia, kondisi ini bisa jadi tantangan karena berbeda dengan iklim tropis di tanah air.

Namun, musim panas juga menawarkan pengalaman unik yang bisa dinikmati dengan persiapan tepat.

Baca juga:

Cara Orang Jepang Hindari Heatstroke

  1. Tetap terhidrasi dan konsumsi elektrolit.

Warga Jepang terbiasa menjaga asupan cairan tubuh dengan meminum minuman olahraga atau larutan rehidrasi seperti OS-1 yang mampu menggantikan garam dan cairan secara efektif.

  1. Gunakan aksesori penyejuk.

Di minimarket dan apotek, banyak tersedia semprotan air, tisu basah pendingin, kipas genggam, penyejuk leher, permen garam, hingga payung anti-UV yang bisa membantu menurunkan rasa gerah.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!