OHAYOJEPANG - Pemerintah Jepang menganugerahkan bintang tanda jasa kepada Prof I Gede Putu Wirawan, guru besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) Bali, atas dedikasinya membangun hubungan akademik dan ilmiah antara Indonesia dan Jepang.
Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang dalam keterangan tertulis di Denpasar, Bali, Selasa, menjelaskan akademisi tersebut mendapat the Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon.
Melansir Antara (4/11/2025), Prof Wirawan merupakan satu dari total 104 warga negara asing yang mendapatkan anugerah tertinggi itu untuk periode musim gugur 2025.
Pemerintah Jepang akan mengadakan upacara penganugerahan pada waktu dan tempat yang akan ditentukan kemudian.
Baca juga:
Pemerintah Jepang menilai Prof Wirawan berkontribusi besar dalam pengembangan penelitian bioteknologi sekaligus mempererat hubungan akademik antara Indonesia dan Jepang.
Sejak tahun 1999, Prof I Gede Putu Wirawan aktif melakukan penelitian kolaboratif dengan universitas dan perusahaan Jepang.
Salah satu penelitiannya berfokus pada penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) yang menyerang tanaman jeruk di kawasan tropis.
Selain itu, pada 2013–2015 melalui kerja sama dengan salah satu perusahaan Jepang, ia berhasil mengembangkan produk matras Takino Filter yang dapat mencegah erosi dan mendorong penghijauan.
Setelah melalui penelitian dan pengembangan tahap kedua pada 2016–2018, produk itu digunakan sebagai model percontohan pada jalan tol Cikampek, jalan lintas di Sumatera hingga kawasan industri di Jakarta.
Selain berkontribusi terhadap penelitian dan pengembangan produk inovatif, Prof Wirawan juga berperan dalam memperluas jejaring akademik Universitas Udayana dengan berbagai universitas di Jepang.
Kerja sama tersebut mencakup kolaborasi dengan Universitas Nagoya, Universitas Yamaguchi, dan Universitas Hokkaido.
Sejak 2018, ia juga menjadi profesor tamu di Universitas Yamaguchi sekaligus evaluator program internasional universitas tersebut.
Kegiatan itu menghasilkan riset bersama, pertukaran mahasiswa, serta kuliah umum yang memperkuat hubungan pendidikan antara kedua negara.
Pada 1999, ia juga menjadi salah satu penggagas pendirian Pusat Studi Jepang Unud dan saat ini ia menjadi Kepala Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Sumber Daya Genetika dan Biologi Molekuler Unud.