Meskipun demikian, Christopher menekankan bahwa harga sebenarnya sangat bergantung pada permintaan kolektor.
“Jadi suatu harga kartu Pokémon sangat bervariatif dan nggak bisa dipatok harga gitu, balik lagi ke pasar dan kolektornya,” ujarnya.

Meski beberapa kartu Pokémon memiliki harga tinggi karena kelangkaan, hal ini tidak selalu mencerminkan kekuatan kartu saat digunakan dalam pertarungan.
“Saat pertarungan, itu nggak ngaruh, yang menentukan lebih ke skill pemain, bukan jenis kartunya,” jelas Christopher.
Kartu yang harganya ratusan ribu rupiah bisa saja mengalahkan kartu yang bernilai jutaan rupiah, tergantung strategi dan kemampuan pemain.
Kelangkaan seringkali bersinggungan dengan popularitas karakter.
Karakter tertentu bisa sangat diminati sehingga harga melonjak meski produksinya tidak terlalu langka.
Banyak kolektor bersedia membayar lebih tinggi untuk melengkapi set atau mendapatkan kartu favorit.
“Kalau misalnya pasar suatu karakter yang terkenal atau banyak diminati, itu juga bisa memengaruhi harga jualnya, karena semakin populer karakternya dan semakin banyak kolektor yang tertarik, harganya cenderung semakin tinggi,” ucapnya.
Nilai kartu Pokémon bersifat fleksibel dan selalu berubah, hasil kombinasi dari kelangkaan, karakter, tahun rilis, jumlah produksi, dan minat kolektor.
Fenomena ini membuat dunia koleksi kartu Pokémon tetap menarik dan dinamis, baik bagi penggemar maupun kolektor.
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)