OHAYOJEPANG - Hotel apartemen dengan dapur serta perlengkapan rumah kini semakin menjamur di Jepang.
Hal itu seiring meningkatnya minat wisatawan asing yang ingin merasakan suasana menginap seperti di rumah sendiri.
Konsep ini cocok bagi keluarga maupun kelompok teman dekat yang melakukan perjalanan menengah hingga panjang karena menawarkan ruang luas dan fasilitas layaknya tempat tinggal.
Model penginapan ini tidak memiliki restoran atau fasilitas umum lain, sehingga lebih sederhana dalam pengelolaan dibanding hotel bisnis.
Melansir Kyodo News (25/10/2025), sistem operasional hotel apartemen juga lebih efisien.
Pasalnya, tamu biasanya menginap dalam jangka waktu lama sehingga kebutuhan layanan resepsionis dan penggantian linen berkurang.
Fasilitas seperti ini dapat dibangun di lahan kecil, menjadikannya pilihan baru bagi pengembang properti ketika ingin menggantikan gedung perkantoran menengah yang sudah menua.
Tren tersebut membuka peluang besar bagi sektor konstruksi dan real estat Jepang karena permintaan wisatawan asing terhadap akomodasi jangka panjang terus meningkat.
Data Japan National Tourism Organization mencatat bahwa rata-rata lama menginap wisatawan asing di Jepang mencapai 5,9 hari pada tahun 2024.
Tren tersebut menandakan bahwa wisatawan kini cenderung memilih akomodasi dengan fasilitas lengkap seperti dapur pribadi dan peralatan rumah tangga agar dapat tinggal lebih lama serta merasa nyaman selama liburan.
Baca juga:
Cosmos Initia Co. menjadi pelopor hotel apartemen di Jepang melalui merek Mimaru yang diluncurkan pada 2018.
Perusahaan ini mengoperasikan 27 fasilitas di Tokyo, Osaka, dan Kyoto dengan unit kamar mulai dari 40 meter persegi yang mampu menampung empat hingga sepuluh tamu.
Sebanyak 95 persen tamu Mimaru merupakan warga negara asing dan rata-rata lama menginap mencapai empat malam per kunjungan.
Harga kamar untuk empat orang kini mencapai sekitar 55.000 yen per malam atau sekitar Rp 6 juta-an.
Naik tajam dibanding sebelum pandemi yang hanya berkisar 30.000 hingga 40.000 yen.
Masami Akashi selaku penanggung jawab operasional Mimaru menyebutkan bahwa meski kenaikan harga kamar mulai melambat, pasokan hotel bagi kelompok besar di kota besar masih belum mampu memenuhi permintaan.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pasar hotel apartemen di Jepang masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar, terutama di kota wisata utama dengan jumlah pengunjung internasional tinggi.
Fenomena ini sekaligus memperlihatkan bagaimana konsep hunian jangka menengah menjadi solusi efektif dalam menjawab kebutuhan wisatawan modern.
Nippon Steel Kowa Real Estate Co. menjadi salah satu perusahaan besar yang masuk ke pasar hotel apartemen dengan meluncurkan merek &Here pada Maret 2024.
Perusahaan tersebut baru saja membuka fasilitas ketiganya di distrik Shinjuku, Tokyo, dan tengah menyiapkan pembukaan baru di kawasan Asakusa serta Fukuoka.
Asakusa dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di ibu kota Jepang, sementara Fukuoka di wilayah Kyushu menjadi kota dengan pertumbuhan wisatawan asing yang pesat.
Daito Trust Construction Co. juga berencana membuka hotel apartemen di Tokyo dan Fukuoka pada 2027 sebagai bagian dari ekspansi bisnis di sektor hunian sewa.
Langkah perusahaan-perusahaan ini menunjukkan bahwa model hotel apartemen mulai dianggap sebagai investasi berkelanjutan di dunia properti Jepang.
© Kyodo News